RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – PT PLN (Persero) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam menjaga pasokan listrik secara kontinyu pada sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang sedang terganggu akibat fenomena El nino. Musim kemarau yang berkepanjangan berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkurang sekitar 75%, dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

Baca Juga : Warga Prasejahtera di Kabupaten Takalar Dapat Sambungan Listrik PLN Gratis

Menindaklanjuti pernyataan keadaan darurat dari Gubernur Sulawesi Selatan tanggal 29 September 2023 dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 4 Makassar yang memprediksi fenomena El Nino akan berlanjut hingga awal 2024, maka diperlukan langkah strategis dan penanganan bencana secara kolaboratif.

PLN Terus Berupaya Jaga Pasokan Listrik di Tengah Dampak El Nino
Holding Statement PLN

Seperti diketahui Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan saat ini sangat bergantung terhadap debit air karena 33 persen pembangkitnya berasal dari PLTA. 

Berbagai upaya terus dilakukan mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Upaya ini telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal.

Selain itu relokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia juga terus dilakukan. Pembangkit  tersebut akan memasok tambahan daya sebesar 85 Megawatt (MW) dan diharapkan dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik.

Di tengah krisis air akibat dampak fenomena El Nino, PLN terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Di lapangan ratusan petugas secara bergantian selama 24 jam tetap bekerja tak kenal lelah untuk memastikan pasokan listrik bisa terus berlangsung setiap harinya.