JENEPONTO, RAKYAT NEWS – Bupati Jeneponto H. Iksan Iskandar membuka bimbingan teknis fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), di Hotel Lingkarsut, Jalan Ishak Iskandar (eks Jalan Lingkar), Selasa (9/11/2021).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia melalui Direktorat Mitigasi Bencana menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dilaksanakan selama tiga hari yakni tanggal 9 s/d 12 November 2021.

Sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, Dinas Pendidikan, Pembina Penegak, Pembina Penggalang dan Pembina Siaga, Tagana, dan Palang Merah Indonesia (PMI).

SPAB menjadi salah satu strategi edukasi kebencanaan bersama yang dicanangkan oleh berbagai pihak, antara lain BNPB, Kemendikbud, Kementerian Agama dan para pemerhati pendidikan di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Direktur Mitigasi Bencana BNPB yang diwakili oleh Kasubdit Mitigasi Ade menyampaikan bahwa situasi dan dampak akibat berbagai kejadian bencana perlu disikapi secara serius dengan dukungan upaya seluruh pihak.

“Edukasi kebencanaan menjadi salah satu ikhtiar yang wajib dilakukan sesegera mungkin dan bersama-sama serta disinergikan dengan berbagai stakeholder,” ujarnya.

Selain itu Ade juga menambahkan bahwa dalam mengembangkan edukasi kebencanaan di Indonesia maka perlu diselenggarakan bimtek fasilitator diberbagai daerah salah satunya di kabupaten Jeneponto.

Ditempat yang sama Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa upaya pengurangan risiko bencana harus dilakukan secara komprehensif dengan berbagai strategi karena ancaman bencana yang dihadapi tidak hanya bencana alam namun juga bencana non alam, yaitu pandemi Covid-19.

“Upaya pengurangan risiko bencana harus dilaksanakan dengan komprehensif yang didukung berbagai strategi karena tantangan yang dihadapi tidak hanya ancaman bencana seperti banjir, longsor dan erupsi tetapi juga ancaman pandemi Covid-19. untuk itu sangat penting menyamakan persepsi tentang kebencanaan guna mengurangi dampak,” ujar Iksan