Pangkas Koridor Teman Bus Mamminasata, Perdik Sulsel: Hilangkan Keadilan untuk Difabel
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Ketua Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (Perdik) Sulawesi Selatan, Nur Syarif Ramadhan, menyayangkan langkah pemerintah yang menutup koridor 3 dan 4 Teman Bus.
Syarif mengungkapkan bahwa pemerintah tidak sepenuh hati dalam menjalankan urusan transportasi publik, termasuk Bus Rapid Transit (BRT) hingga Teman Bus yang baru-baru ini menutup 2 koridornya.
“Kenapa program-program yang digawangi pemerintah rasa-rasanya tidak sepenuh hati. Sebelumnya ada juga BRT yang akhirnya ditarik dengan alasan merugi sekian miliar. Sekarang Teman Bus yang pelan-pelan juga mengalami nasib serupa. Pemerintah kalau mau bikin projek terkait transportasi, jangan setengah-setengah,” ujar Syarief.
Syarif mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak menggunakan sistem untung rugi dalam urusan transportasi umum, karena ini untuk memudahkan kepentingan mobilisasi masyarakat.
“Jika masih memakai rumus untung-rugi, masih pantaskah kita berharap adanya keberpihakan serta keadilankeadilan?,” katanya.
Syarief menambahkan, bahwa penghapusan 2 koridor Teman Bus ini tentu akan sangat berdampak terhadap dirinya dan juga teman-teman difabel lainnya.
Karena menurut Syarif, selain ramah lingkungan dan mudah untuk dijangkau, biaya dari penggunaan Teman Bus ini juga tentu sangat murah bagi kawan-kawan difabel. Sehingga, pastinya akan sulit menemukan transportasi umum alternatif lainnya apabila koridor 3 dan 4 dihilangkan.
“Tidak ada (alternatif). Paling naik ojol tapi biayanya mahal,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya jika pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghentikan operasional Teman Bus Trans Mamminasata di Makassar, Sulawesi Selatan per tanggal 1 Januari 2024 pada koridor 3 dan 4 lantaran subsidi dicabut.
Dua dari total empat koridor yang dihentikan operasionalnya tersebut antara lain terdiri dari 19 Unit untuk koridor 3 dan 15 unit pada koridor 4.