RAKYAT.NEWS, PEKANBARU – Ketua MKA Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Mardjohan Yusuf mengatakan bahwa posisi letak Riau sangat strategis karena berada di persimpangan arus lalulintas laut dari mancanegara.

Hal itu tidak hanya mendatangkan hal positif bagi pembangunan ekonomi di Riau, tetapi juga banyak hal negatif yang bisa masuk ke Riau.

Untuk itu, perlu penjagaan yang ketat agar bisa memilih dan memilah dari hal negatif seperti narkoba, barang selundupan, pencurian ikan ,imigran gelap dan lainnya untuk tidak masuk dengan mudah ke Riau.

“Disinilah peran penting dari Angkatan Laut RI dalam menjaga teritorial wilayah Republik Indonesia khususnya wilayah Riau dari hal negatif yang mencoba masuk ke Riau,” katanya.

Disinggung tentang Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Datuk Mardjohan mengatakan bahwa KASAL resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau sebagai Kepala Staf Angkatan Laut KSAL pada Rabu (28/12/22) lalu itu pernah lama bertugas di Riau. Mulai dari Danlanal Dumai (2011–2012), Kasguskamlabar (2014–2015), Danguskamlabar (2015–2017).

“Masyarakat Riau berterima kasih atas peran Laksamana Muhammad Ali dalam menjaga pertahanan laut Riau dan teritorial wilayah barat. Hal sangat berat mengingat posisi Riau di area persimpangan lalu lintas laut sangat strategis,” kata Datuk.

“Bukan hanya hal positif yang masuk ke Riau untuk menunjang pembangunan ekonomi Riau, juga sangat banyak hal negatif yang mencoba masuk ke Riau melalui pelabuhan tikus dan perairan jalur tikus,” lanjutnya.

Jadi peran Muhammad Ali semasa bertugas di Riau dan mejadi KASAL saat ini turut menjaga Riau dari ancaman narkoba dan imigran gelap yang mencoba masuk ke Riau sangatlah besar.

“Sehingga ancaman gangguan keamanan dan kejahatan dari luar menurun hingga saat ini, berbeda dari sebelum-sebelumnya,” kata Datuk.