RAKYAT.NEWS, JAKARTA – CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy berbagi kisah menjadi pemimpin wanita di industri tambang dalam acara Sharing Session Women in Timah (WIT) yang berlangsung secara daring, Jumat (8/3/2024).

Acara bertema “Inspire Inclusion” tersebut digelar bersamaan dengan International Women’s Day. Hadir pula Direktur Utama PT Timah Industri, Ria Pawan. Keduanya merupakan pemimpin wanita di industri tambang.

Febriany menceritakan dirinya yang beberapa kali dihadapkan dengan masalah kepercayaan diri sebagai wanita.

“Kita (wanita) itu relatif terhadap lelaki, level of confidence-nya lebih rendah. Tidak semua sama, tapi in general seperti itu,” ungkapnya.

Hal tersebut sempat membuat Febriany enggan menerima kesempatan untuk kembali ke PT Vale sebagai Chief Financial Officer (CFO) pada 2013. Namun, dirinya terpacu kembali berkat dorongan sang mentor, Nico Kanter yang juga eks CEO PT Vale. Niko membuka jalan untuk Febriany berkembang hingga ke titik tertinggi.

“Life is short, hidup itu singkat. Let’s make it meaningful. Coba saja. Kalau gagal, ya belajar saja dari kegagalan itu,” tuturnya.

Akhirnya Febriany memutuskan bertahan di industri tambang, dan berhasil menekan keraguannya untuk maju ke jenjang yang lebih tinggi.

Dia menjabat CEO PT Vale sejak 2021, setelah sebelumnya selama dua tahun menjabat Deputy CEO.

Tantangan pun tak berhenti hanya sampai di situ, berbagai kritik dan umpan balik terus berdatangan dari timnya di PT Vale.

Satu kritik ‘sadis’ yang mengubah dirinya adalah untuk lebih memikirkan sisi manusia pada internal perusahaan ketimbang hanya sekadar produksi.

“Bu, ibu itu sebagai CFO kalau soal angka sudah (baik) lah, bu. Tapi kalau mau menjadi CEO, harus people-nya yang ditonjolkan,” ucap seorang manager di tengah perjalanan Febriany menjadi CEO.