“Ini sudah selesai dan strategi ‘bunuh diri’ bagi Washington untuk masih menunggu,” tambahnya.

Lanjutnya, kata dia kebimbangan Washington saat ini dapat merugikan hubungan AS-Indonesia dalam waktu dekat. Hal ini juga dapat merugikan perusahaan-perusahaan AS untuk bekerja sama dengan mitra lainnya.

Dijelaskannya bagaimana Indonesia penting bagi Washington karena ukuran dan lokasi geopolitiknya di sepanjang jalur pelayaran penting di Laut China Selatan dan Selat Malaka. Belum lagi populasinya yang mencapai 280 juta jiwa menjadikan RI sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dan negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan AS sendiri.

Dia menjelaskan Indonesia merupakan negara produsen nikel terbesar di dunia, yang mana sebagian dari hasil tambangnya diproses oleh perusahaan dari China.

“Indonesia, dengan perekonomian senilai US$1,2 triliun, adalah produsen nikel terbesar di dunia, yang sebagian besar ditambang dan diproses oleh perusahaan-perusahaan dari China,” jelasnya.

Sehingga dari potensi sumber daya alam yang dimiliki indonesia saat ini, sangat penting bagi Amerika Serikat untuk jalin kerja sama dan bermitra.

“Negara ini juga merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia dan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar. Jadi penting bagi Washington dan Jakarta untuk bekerja sama,” tegasnya.

Dia mendesak Biden untuk segera mengirim pesan selamat kepada Prabowo Subianto.

“Pemerintahan Biden dipenuhi oleh para pakar Asia yang “memahaminya” dan harus mampu mendobrak preseden dan tradisi hukum serta memperbarui pendekatan kita. Penting baginya untuk mengirim pesan kepada Prabowo sesegera mungkin,” jelasnya.