RAKYAT NEWS, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia menyayangkan sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menggiring urusan politik dalam rencana pertemuan silaturahmi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Dedek Prayudi menyesalkan sikap yang dilakukan oleh Hasto dinilai sebagai bentuk yang penuh akan kebencian dan gagal memahami esensi silaturahmi di hari raya idul fitri.

“Perbedaan pandangan itu soal biasa. Kenapa sampai menghalangi silaturahmi? Akibat pikiran dan hati yang dipenuhi kebencian, Pak Hasto gagal memahami esensi silaturahmi di hari yang fitri. Jangan nodai Idul Fitri dengan kebencian,” kata, Sabtu (13/4/2024), dikutip dari detiknews.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh Hasto dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara dan makin memperkeruh suasana.

“Cara-cara Pak Hasto ini sangat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara karena selalu didorong nafsu memperkeruh keadaan,” lanjutnya.

Selain itu, untuk masalah sengketa penyelenggaraan Pemilu 2024 telah diserahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dengan mekanisme dan aturan yang berlaku. Sehingga, hal tersebut tidak mempengaruhi silaturahmi dan persaudaraan antar bangsa.

“Kita tunggu saja MK bekerja. Pada saat bersamaan, silaturahmi bisa tetap berjalan. Kalau silaturahmi dihambat, bisa jadi kita sedang mengawetkan kebencian dan dendam tak berkesudahan. Jika itu yang terjadi, bangsa Indonesia yang merugi,” ujar Dedek.

Sebelumnya, Hasto buka suara soal rencana silaturahmi Jokowi dan Megawati. Hasto mengatakan anak ranting bilang sebentar dulu.

“Ya sebenarnya lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal, tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, banyak anak ranting justru mengatakan sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu, karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkapnya, pada hari Jumat (12/4/2024).