RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto menyebut Bedasarkan riset yang dihimpun telah ditemukan konten pornografi anak Indonesia selama 4 tahun sebanyak 5.566.15 kasus. Akibatnya, hal ini menjadi peringkat ke-4 di skala internasional dan peringkat ke-2 regional tingkat Asean kasus Pornografi.

Diketahui selama ini, dampak negatif yang sering menjadi korban pornografi online maupun offline yaitu dari anak disabilitas, Paud, SD, SMP, SMA, Bahkan anak didik yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes).

Berdasarkan informasi, pelaku tindak kekerasan seksual tersebut justru merupakan orang yang dikenal atau orang terdekat.

“Yang menjadi korban antara unur 12, 14 tahun, termasuk anak- anak pendidikan yang di Pondok Pesanten yang sering menjadi Korban (Kekerasan Seksual),” ungkap Hadi dalam jumpa pres Kamis (19/4/2024).

Yang dikhawatirkan saat ini, katanya, menutupi kejadian dengan alasan karena mengangap takut membuka kondisi keburukan, masih ada para korban yang mengalami kekerarasan seksual yang enggan melaporkan atau membuat pengaduan. Sehingga, data statistik laporan temuan kasus korban pornografi yang ada, tidak mencerminkan kejadian sama dilapangan.

Perlu diketahui, Menkominfo per 14 September 2023 lalu, susah menutup akses konten pornografi 1.954.794.

“Upaya-upaya memitigasi permasalahan ini, sebenarnya sudah ada,” ungkap Hadi.

Meski, dalam hal ini di kementrian-kementrian susah mempunyai regulasi sendiri. Akan tetapi, Hadi menilai perlu harus ada kolaborasi lintas kementrian.

“Karena masing-masing sudah punya regulasi sangat kuat. Kita tinggal implementasikan, Kita akan bentuk Satgas. Untuk mensinergitaskan, Kolaborasikan lintas kementrian dengan merumusakan rencana aksi dan langkah penanganan secara sinergi,” pungkas Hadi.

Yang nantinya, akan ada rencana aksi melalui tahapan pencegahan, penanganan, penegakan hukum pasca kejadian.