Makassar – Sulawesi Selatan (Sulsel) kini telah mencakup vaksinasi sebanyak 2,1 juta lebih orang untuk dosis satu atau sekitar 30,14 persen dari total target 7.058.141 orang. Sementara vaksinasi dosis dua, Cakupan di Sulsel mencapai 17,16 persen atau sebanyak 1.211.435 orang.

Baca Juga: PNLH XIII WALHI, Plt Gubernur Sulsel Tekan Pendekatan Green Economy

Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menjelaskan bahwa hingga saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terus mendorong upaya percepatan cakupan vaksinasi bagi masyarakat melalui program Sulsel Kebut Vaksinasi.

“Alhamdulillah, tertanggal 18 September 2021, adapun cakupan vaksinasi di Sulawesi Selatan dari target 7.058.141 orang telah mencapai sekitar 2.127.376 orang lebih atau sekitar 30,14 persen, untuk vaksinasi dosis satu,” kata Andi Sudirman, Minggu (19/9/2021).

Andi Sudirman menambahkan, bahwa saat ini Pemprov Sulsel telah bekerjasama dengan jajaran Forkopimda dan pihak swasta guna memasifkan program vaksinasi dengan menghadirkan gerai-gerai vaksin dan mobile vaksinator, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas vaksin.

“Kami bersama TNI-Polri bersama pihak swasta terus mendorong percepatan vaksinasi. Sehingga terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok). Apalagi dengan vaksinasi, salah satu upaya untuk menekan penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Diketahui bahwa kondisi perkembangan Covid-19 di Sulsel, tertanggal 18 September 2021, dimana Effective Reproduction number (Rt) di Sulsel berada dibawah 1 sekitar 0,72. Sedangkan tingkat kesembuhan atau Recovery Rate (RR) mencapai 95,7 persen (Nasional 95,1 persen). Dan Tingkat Kematian atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 2,02 persen (Nasional 3,4 persen).

Adapun beberapa kebijakan yang telah dilakukan dalam penanganan pengendalian Covid-19 di Sulsel, diantaranya program Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT), yaitu di Asrama Haji Sudiang 1.500 TT, BPSDM 150 TT, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) 80 TT dengan total 1.730 TT; pengadaan HFNC (ICU) untuk meningkatkan kapasitas BOR (Bed Occupancy Rate) kini keterisian tempat tidur rumah sakit untuk isolasi 11 persen dan tempat tidur ICU 16,71 persen; pemberlakuan RT-PCR di bandara dan pelabuhan guna menekan angka imported cases ke Sulawesi Selatan; Telemedicine Hallo Dokter, yaitu program konsultasi dokter secara online bagi pasien isolasi mandiri di rumah.