JAKARTA – Sekitar 1.000 karyawan Microsoft Corp (MSFT.O) terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak pada kurang dari 1 persen total pekerja di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Beri Santunan Kepada Ahli Waris Korban Penembakan KKB Selayar

Tercatat, per 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221 ribu orang pekerja.

 

Juru bicara Microsoft menyampaikan, perusahaan melakukan evaluasi prioritas bisnis teratur yang menyebabkan terjadinya penyesuaian struktural

 

“Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

 

Perusahaan akan investasi terus dalam bisnis dan mempekerjakan karyawan pada area pertumbuhan utama tahun depan.

 

Pada Juli lalu, Microsoft telah PHK sebagian kecil karyawan, beberapa hari setelah pembuat perangkat lunak memulai tahun fiskal 2023, imbas dari perubahan struktural.

 

Jumlah karyawan yang di PHK tidak mencapai 1 persen dari total karyawan perusahaan software yang mencapai 181 ribu per Juni 2021.

 

“Ini adalah hasil dari penataan kembali strategis, dan seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi bisnis kami secara teratur. Kami terus berinvestasi di area tertentu dan meningkatkan jumlah karyawan di tahun mendatang,” imbuh juru bicara Microsoft.

 

Microsoft diketahui juga melakukan PHK pada 2017 silam setelah dimulainya tahun fiskal baru. Perusahaan itu memangkas ribuan karyawan karena melakukan penyesuaian terhadap penjualan.

 

Sementara itu, tercatat induk Facebook Meta Platform menurunkan target penambahan software engineer tahun ini dari 10.000 menjadi sekitar 6.000 hingga 7.000 orang. Insider juga melaporkan divisi ritel Amazon juga menurunkan target perekrutan pada 2022.