Makassar, Rakyat News – Sebagai realisasi kesepahaman antar JOIN Sulsel dan Universitas Indonesia Timur (UIT) pada kongres I lalu, dosen luar biasa (LB) mulai dari JOIN mulai mengampuh mata kuliah jurnalustik.

Setelah Asnawin Aminuddin dan Bachtiar Adnan Kusuma (Ketua JOIN Makassar), giliran Rifai Manangkasi kemarin (29/19) menjalankan kewajiban membagi ilmu jurnalistik ke puluhan mahasiswa yang sebagian adalah jurnalis baik online, tv dan radio.

Materi perkuliahan yang dibawakan Ahli Dewan Pers di Sulsel ini cukup menyita perhatian mahasiswa hingga terjalin interaktif yang sangat positif.

Beberapa pertanyaan mahasiswa berkaitan profesi jurnalistik yang dinilai hampir kehilangan kepercayaan masyarakat dijawab tuntas oleh Rifai, wartawan utama dewan pers.

Diakui oleh Ketua JOIN Sulsel ini bila kini sangat beda dengan zamannya awal menjadi pekerja jurnalistik ditahun 80-an. “Sekarang, pekerjaan paling mudah diperoleh adalah menjadi wartawan,” ketus Rifai. Bahkan menjadi pemimpin media sama mudahnya membalik telapak tangan, tambahnya.

Lanjut dijelaskan, kompetensi tidak menjadi standar walau upaya dewan pers telah dilakukan sejak 2010 lalu dengan piagam Palembang agar standar kompetensi wartawan bisa diberlakukan.

Hal ini, kata Rifai lagi, banyak dimanfaatkan oknum-oknum untuk menjadi “Penumpang gelap” di dunia jurnalustik. “Saya sepakat jika di profesi banyak digeluti oknum yang tak bisa menjaga marwah jurnalistik bahkan berusaha merusak tapi juga harus dipahami bahwa tidak sedikit jurnalis baij tetap menjaga dan bekerja sesuai aturan dan moral tinggi,” ujar mantan Wakil Rektor III salah satu PTS.

Menarik dalam perkuliahan ini sebab Rifai tampil elegan dengan memadukan kemeja putih celana jeans dan sepatu kets putih membuat mahasiswa puteri bukan saja tertarik dan antusias mengikuti perkuliahan juga nekat menjahili Rifai.