MAKASSAR – Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke – 78 Republik Indonesia, kegembiraan kini tengah dirasakan oleh masyarakat Pulau Pasi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, pasalnya, sebanyak 646 pelanggan di pulau tersebut telah menikmati listrik yang andal pada malam hari dari PT PLN (Persero), jum’at(18/8/2023).

Langke, Kepala Desa Bontoborusu, Pulau Pasi mengungkapkan rasa syukurnya di hari kemerdekaan RI masyarakat dapat merasakan listrik yang andal pada malam hari.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah mewujudkan mimpi kami yang ingin menikmati listrik lebih lama pada malam hari, listrik menjadi kebutuhan yang penting untuk mendukung masyarakat dalam beribadah, belajar, memperoleh layanan kesehatan hingga meningkatkan perekonomian di Pulau Pasi,” ujar Langke.

Pada kesempatan yang berbeda, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menyatakan komitmen PLN menghadirkan layanan listrik bagi masyarakat pulau terluar.

“Hari kemerdekaan menjadi momentum kami untuk menyalakan listrik di pelosok termasuk di pulau Pasi, PLN sebagai pemegang mandat berkomitmen untuk menghadirkan listrik yang andal di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T),” tandas Andy.

Andy juga mencatat Beban Puncak (BP) di pulau Pasi adalah 150 kilo Watt (kW) dan Daya Mampu Netto (DMN) sebesar 450 kW. Selain itu bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan adalah sebesar 45,78%, selain itu hingga Juni 2023, realisasi rasio elektrifikasi di wilayah Sulselrabar mencapai 99,78 persen, sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen.

Andy merinci, dalam menyalurkan listrik di pulau Pasi, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3,32 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 4,12 kms, serta 2 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 50 kilo Volt Ampere (kVA), namun demikian, Andy mengatakan, bukan hal mudah dalam upaya melistriki wilayah 3T.