Tata ruang dan wilayah, IKN itu adalah tindakan simbolik untuk mengafirmasi Indonesia-sentris yang selama ini Indonesia dimaknai dan identik dengan Jawa.

“Maka kita mengafirmasi spirit, paradigma Indonesia-sentris. SDM musti ditingkatkan, maka ada investasi yang sangat besar di sana, ada Kartu Indonesia Pintar dan sebagainya. Birokrasi diefisienkan, supaya bisa lebih agile, lebih fleksibel, dan lebih responsif,” ungkapnya.

#UangKita Talk adalah ruang diskusi untuk memberikan wawasan, pengalaman sekaligus mengajak peserta untuk berdialog mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan pengelolaan APBN atau #UangKita. #Uangkita Talk kali ini dihadiri sekitar 400 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan civitas academia.

Dalam sesi talkshow “Dukungan APBN terhadap UMKM”, #UangKita Talk juga menghadirkan Kabid Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, DJBC Sulawesi Bagian Selatan, Team Leader Surabaya 3 dan Makassar Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Kepala Divisi Kerjasama Pendanaan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), serta entrepreneurship specialist Andi Mattuju.

Pada kegiatan #UangKita Talk ini, disajikan juga pameran bertajuk Kemenkeu Expo, yaitu pameran produk, kebijakan dan layanan dari kolaborasi berbagai Unit Eselon I Kemenkeu di Provinsi Sulawesi Selatan – Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara & Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; LPEI; Komunitas UangKita (Komunita); Sekretariat Jenderal; Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP); Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS); Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko; dan Direktorat Jenderal Anggaran.**