Salah satu di antaranya adalah skema PPM – Dukungan SDGs Desa.

Selain itu, PT Vale tetap melanjutkan dukungan pada lima kawasan yang dikemas dalam skema PPM – Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) Terfokus.

Lima Kawasan ini ditentukan berdasarkan hasil evaluasi yang menunjukkan Kawasan yang layak secara daya dukung dan prospek pengembangannya.

Skema baru ini telah kita luncurkan sejak bulan Maret 2023 yang lalu di Malili, dan alhamdulillah, sekarang kita telah merampungkan Petunjuk Teknis Operasional PPM-Dukungan SDGs Desa.

“Tentunya, kita patut bersyukur atas kegiatan ini, karena kedepan kita telah memiliki acuan operasional yang akan menjadi pedoman bagi semua pihak terkait dalam mewujudkan program yang berdampak luas melalui tata kelola yang akuntable dan transparant,” jelasnya.

Bagi PT Vale, penyelesaian PTO ini telah memenuhi apa yang menjadi arahan Bupati Luwu Timur, yakni kepastian anggaran, kepastian waktu, kepastian program yang akan dibiayai, dan kepastian mekanisme pelaksanaan.

Dari sisi rujukan perencanaan juga Desa didorong lebih memastikan sasaran program yang diantaranya melalui data yang by name by address.

“Gagasan SDGs Desa yang dicanangkan Pemerintah Pusat sejalan dengan misi perseroan, mengubah sumber daya alam untuk kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan. Bersama. Tentu ini menjadi modal penting kemitraan yang berkelanjutan ini kedepannya,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Endra Kusuma juga menyampaikan realisasi anggaran PKPM diantaranya dialokasikan kurang lebih 111 jenis kegiatan/proyek infrastruktur sosial ekonomi kawasan yang tersebar di 10 kawasan.

Sebanyak 60 badan usaha swasta lokal dan BUMDES/BUMDESMA turut menjadi pelaksana kegiatan.

Berdasarkan sektor, lebih dari 40% merupakan asset yang menunjang bidang pertanian, sekitar 50% merupakan infrastruktur publik dan ruang bagi UKM, dan sisanya merupakan infrastruktur penunjang pariwisata.