“Pemuda jangan hanya mengkritik, tapi harus hadir memberikan solusi. Kita bantu pemerintah,” ujarnya.

Ia mengapresiasi gerakan pemuda yang membantu dengan ikut melakukan vaksinasi massal. Apalagi, yang awalnya antivaksin.

“Sekarang vaksinasi di Sulsel ini baru 30 persen. Disinilah peran kita juga, bagaimana berkolaborasi mendorong ini agar herd immunity bisa cepat terbentuk,” terangnya.

Ketua Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Sulsel ini juga membeberkan sejumlah kegiatan yang telah dilakukan bersama para relawan Covid selama ini.

Mulai dari membeli makanan produk UMKM lalu menjualnya kembali dengan harga Rp 2.000 lalu hasilnya disumbangkan ke masjid, menyiapkan makanan untuk nakes, pemeriksaan kesehatan gratis untuk ibu hamil, hingga vaksinasi massal.

“Mulai sekarang ayo berkolaborasi, jangan bergerak sendiri-sendiri. Tanpa sinergitas, kita tidak akan bisa menghadapi pandemi ini. Kita harus berkolaborasi dengan pemerintah,” pesan dr Fadli Ananda.