MAKASSAR- Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Herdianty R mempertahankan disertasi dalam Sidang Promosi yang digelar di Ruang AD Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM), pada Rabu, (10/1/ 2024).

Herdianty meraih gelar doktor dengan IPK 3,87 dengan predikat Sangat Memuaskan. Ia mempertahankan disertasi berjudul ‘Hegemoni Eksploitasi Anak di Kota Makassar’. Dalam menyelesaikan disertasinya, Herdianty dibimbing oleh Promotor Prof Tahir Kasnawi dan Ko Promotor Prof Darman Manda.

Sidang Promosi dipimpin Asdir I PPs UNM Dr Risma Niswaty. Penguji internal terdiri dari Prof Tahir Kasnawi, Prof Syamsu Andi Kamaruddin, dan Dr Najamuddin. Sementara penguji eksternal yakni Prof Nurlina Subair.

Puluhan undangan hadir mengikuti sidang promosi, baik dari kolega Herdianty di Unismuh Makassar, maupun dari kalangan keluarga besar. Tampak hadir Dekan FKIP Unismuh Makassar Erwin Akib PhD, Bendahara Badan Pembina Harian Unismuh Dr M Saleh Molla, dan Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Dr Jamaluddin Arifin.

Dalam disertasi Herdianty, ia menganalisis dan mensintesis fenomena hegemoni eksploitasi anak. Hal ini mencakup analisis mekanisme proses eksploitasi dan desain model pemberdayaan untuk orang tua yang mengeksploitasi anak serta anak-anak yang mengalami eksploitasi di Kota Makassar.

Metodologi penelitiannya yakni kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan 20 informan. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

Hasil penelitian Herdianty menunjukkan kasus hegemoni eksploitasi yang terjadi akibat faktor kemiskinan, disfungsi keluarga, serta lingkungan anak putus sekolah dan pekerja.

“Ada tiga tingkatan proses hegemoni: minimum, merosot, total, dan happy,” katanya.

Ia mengusulkan ‘Konstruksi Diskursif’ sebagai desain pemberdayaan, yang mencakup ruang penampungan untuk anak-anak yang tereksploitasi dan ruang sosialisasi untuk edukasi orang tua dan anak tentang peran masing-masing dalam keluarga.