Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia menanggapi, Unilever Indonesia telah tumbuh bersama masyarakat Indonesia selama lebih dari 90 tahun.

Salah satu komitmen kami adalah mendukung terciptanya generasi masa depan yang lebih sehat, peduli lingkungan, dan berdaya melalui berbagai kemitraan, termasuk tentunya dengan Pemerintah dan institusi pendidikan.

“Pesantren menjadi salah satu lembaga strategis dalam mewujudkan komitmen ini karena kami percaya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dapat terlahir dari ribuan Pesantren di berbagai wilayah nusantara – yang hingga kini tercatat menaungi 4,85 juta santri/santri putri atau kurang lebih 10% dari jumlah pelajar di Indonesia,” katanya.

Untuk itu, bersinergi dengan Kementerian Agama RI, Unilever Indonesia menggelar Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya sejak 2020 guna meningkatkan kualitas hidup santri/santri putri beserta seluruh komunitas Pesantren melalui tiga pilar utama, yaitu: Kebersihan dan Kesehatan, Nutrisi, dan Pengelolaan Lingkungan.

Penandatanganan nota kesepahaman hari ini akan semakin memperkuat kolaborasi untuk mendukung pemberdayaan Pesantren hingga lima tahun ke depan.

Nantinya, Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya juga berfokus pada upaya pengembangan usaha dan ekonomi berbasis masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan digitalisasi.

Sementara, guna mendorong kiprah para santri putri di tengah lingkungan Pesantren maupun masyarakat, program ini turut mendukung pemberdayaan perempuan melalui pelatihan upskilling yang bertujuan menajamkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi diri.

Nurdiana menerangkan, Alhamdulillah, hingga 2023 program ini telah menjangkau lebih dari 2.000 Pesantren dan memberikan manfaat bagi lebih dari 1 juta santri/santri putri di 154 Kota/Kabupaten.

“Berangkat dari pencapaian ini, di 2024 kami menargetkan untuk memperluas manfaat hingga secara total menjangkau 2 juta santri/santri putri,” katanya.