Kisah Ika dan Daeng Kebe, Mengais Rezeki Berjualan Takjil di Jeneponto
JENEPONTO – Penjualan takjil atau makanan berbuka puasa yang dilakukan secara musiman pada bulan Ramadhan mulai marak di sejumlah jalan poros Makassar – Jeneponto.
Seperti yang terpantau “Tim Jelajah Ramadhan Berkah Tim JRB 1445 H” di sepanjang jalan protokol Batas kota Jeneponto, Kelurahan Balang hingga Kelurahan Empoang, Bontosunggu Rabu (13/3/2024), para pedagang kuliner musiman ini pada umumnya menjajakan berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa seperti gorengan, es kelapa muda, cendol, kolak, bubur kacang hijau, jalangkote, bahkan lauk pauk dan sayur masak sate, opor ayam, ikan bakar, serta berbagai jenis makanan khas Jeneponto.
Berikut reportase bersama penjual takjil yang menjajakan jualannya di seputaran jalan Lanto Dg. Pasewang Kalukuang Kelurahan Balang.
“Setiap bulan puasa kami melakukan usaha seperti ini karena menjadi peluang usaha baru bagi kami,” kata Ika (41), warga Kampung Lembangloe, Kelurahan Balang ketika ditemui Tim JRB di lokasi penjualan takjil di sekitar Kantor Kodim 1425 Jeneponto.
Ia mengatakan saya sehari hari menjual nasi kuning, dan berjualan di area sekolah dasar Lembangloe, tapi karena anak anak pada puasa maka saya beralih menjual takjil di bulan Ramadhan kali ini, ungkapnya.
Ika mengaku telah menjalankan usaha jualan kuliner untuk berbuka puasa dilakukannya sejak 2 tahun terakhir, tapi baru tahun ini saya berjalan di poros jalan. Sebelumnya saya hanya berjualan di depan rumah di kampung.
“Sudah 2 tahun mi saya menjual daeng, dan baru kali ini saya berjualan di pinggir jalan poros, semoga banyak ji yang beli daeng, kalo tahun lalu hasilnya juga lumayan untuk pendapatan keluarga,” kata Ika.
Ibu Ika tidak sendiri, dia bersama partner usahanya Dg Kebe’ (47), keduanya secara bersama merintis jualan buka puasa di jalan poros.
Menjawab pertanyaan Tim JRB, terkait jenis Jualan, keunggulan, dan harapannya, Ika sangat bersemangat memberikan jawaban.
“Kita lihatki mi ini daengku, ada es buah, pisang ijo, dadar santan ada juga sayur jadi, ehh ada juga gorengan, pokoknya daengku semua Sudah tersedia,” terangnya.
Ika dengan semangatnya mempromosikan jualannya sebagai makanan sehat. “Pokoknya kalo jualanku daeng Insya Allah sehat, kalo es buahnya pake gula merah asli, di produksi juga dikampung, buahnya juga macam macam jenisnya, kalo sayurnya juga enak anak, ada sayur bintatoeng dengan labu, ada sayur kacang ijo, ada sayur tuttu, bahannya segar segar daengku,” sambungnya.
Sebagai informasi, Ika berjualan di depan lapak sayur milik Dg Asiz yang masih saudara dengan Dg Kebe’ di kios Dg Asiz berjualan aneka jenis sayuran, ikan, pisang dan bahan pokok lainnya.
Dg Asiz juga merasa senang dengan adanya Ika dan Dg Kebe’ berjualan di depan kiosnya, karena semakin banyak pembeli yang datang ke kiosnya. “Saya yang panggil ki Ika berjualan disini, hanya selama Ramadhan, kan pembeli juga ada yang mau sayuran mentah, ikan atau telur dll, sebutnya.
Menurut Ika, para konsumen yang datang membeli makanan berbuka puasa tidak hanya warga sekitar, tapi juga warga yang kebetulan melintas atau pegawai negeri sipil yang kantor dekat sini.
“Kami sangat senang karena yang membeli takjil bukan warga disekitar sini saja Daengku, tetapi juga warga yang kebetulan melintas atau PNS yang berkantor di sekitar sini yang sudah pulang kantor. Usaha musiman ini sangat menjanjikan bagi pendapatan ekonomi keluarga kami. Kompak Ika dan Dg Kebe’ menutup sesi reportase.
Penulis: Oji Pajeka.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan