Pada hari pertama puasa ini kata dia, memang belum terlalu ramai karena biasanya warga Monro-Monro atau Jeneponto umumnya berbuka puasa di rumah bersama keluarga dan memasak sendiri.

“Pada tahun 2023 lalu ramai pembeli, karena musim korona sudah tidak ada semoga tahun ini juga kembali ramai,” harap Dia.

Dawng Bombong mengaku bulan Ramadhan selalu dinantikan olehnya dan beberapa orang keluarga serta tetangga yang membantu atau bersama sama dalam menyiapkan semua jualan, karena kesempatan untuk dapat berjualan takjil yang selalu diburu oleh warga untuk berbuka puasa.

“Saya di bantu tiga orang dalam menyiapkan semua jualan ini, mereka masih keluarga dan tetangga, makanya setiap Ramadhan tiba kami sangat senang, bisa tambah tambah rezeki untuk lebaran, katanya, disambut ketawa oleh rekan rekan Daeng Bombong yang sedang melayani pembeli.

Sementara itu, salah seorang pembeli Daeng Ngai mengatakan penjual takjil yang ramai menjadi salah satu daya tarik pada bulan Ramadhan. Termasuk takjil yang dijual Daeng Bombong sangat dinanti nanti, selain harganya yang dirasa cukup sesuai, juga rasanya yang enak, ucapnya.

Daeng Bombong mengaku akan terus berjualan setiap bulan Ramadhan, bahkan sangat ingin juga meningkatkan usahanya dengan berjualan di Luar bulan Ramadhan. “Ada keinginan Daeng berjualan setiap hari di luar bulan Ramadhan, supaya pendapatan kita juga bisa hari hari untuk membantu keluarga, biaya sekolah anak, mungkin kami hanya butuh tempat dan sedikit tambahan modal, tutup Daeng Bombong dengan penuh harap, dan kompak teman teman Daeng Bombong mengucap Aamiin…!!!

Penulis : Oji Pajeka. (*)