Dilaporkan : Tim Jelajah Jeneponto 161 (Tim JJ 161)

Ditulis Dalam Rangka Hari Jadi Jeneponto ke 161, 1 Mei 2024.

JENEPONTO – Kuda bukan saja binatang peliharaan menarik yang multi manfaat, tetapi juga memiliki multi kemampuan sebagai alat transportasi, alat perang, alat olah raga, sarana pertanian dan hiburan. Keberadaan kuda pun sering dikaitkan dengan cerita legenda kepahlawan, strata sosial kebangsawanan suatu suku atau bangsa.

Kabupaten Jeneponto, salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan memiliki luas wilayah sekira 750 km persegi ini juga dijuluki Kota Kuda. Terdapat patung kuda putih di tengah kota Jeneponto, jelas memberikan gambaran bahwa Jeneponto identik dengan kuda.

Kehadiran kuda telah menjadi bagian keseharian yang tak terpisahkan dari aktivitas masyarakat Jeneponto. Berikut 10 fakta menarik yang menjadi bukti Jeneponto dijuluki salah satu kota kuda di Indonesia.

BAGIAN PERTAMA

1. Apakah itu Gantala Jarang?

Saat mengetahui terdapat olahan daging kuda, pernahkah mendengar salah satu kuliner khas Jeneponto, Ganja? Mungkin anda akan tercengang jika kerabat atau teman anda yang berasal dari Jeneponto mengajak untuk mencoba Ganja, apa, ganja?, ya Gantalak Jarang, berasal dari kata “Gantalak” yang berarti Masakan berkuah dan kata “Jarang ” yakni kuda sebutan dalam bahasa Makassar.

Gantalak Jarang

Gantalak jarang adalah makanan tradisional khas masyarakat Jeneponto, makanan ini berbahan dasar daging kuda yang direbus dalam waktu yang lama dengan menggunakan wadah khusus, biasanya dari potongan drum bekas minyak atau gentong tanah liat yang berukuran besar. Daging kuda direbus dengan garam kasar secukupnya lalu diberi bumbu seadanya seperti kunyit, asam dan penyedap rasa, makanan ini memiliki rasa dan aroma khas.

Pada sebagian warga Jeneponto, Gantalak Jarang merupakan salah satu sajian wajib yang harus tersedia dalam berbagai acara seperti pesta pernikahan, pesta khitanan, aqiqah, menyambut hari raya, dan moment moment istimewa bagi masyarakat Jeneponto dengan sajian menu Gantalak jarang.

Gantalak jarang sudah menjadi konsumsi legendaris masyarakat Jeneponto, dan membuat bangga masyarakat Jeneponto, karena hanya Jeneponto dari 24 kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki makanan khas daging kudu-Gantalak Jarang. Kini Masyarakat Jeneponto patut berbangga, makanan khas Gantalak Jarang telah diakui pemerintah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tahun 2024.

Jika penasaran akan rasanya, dagingnya yang renyah dengan rasa yang spesifik di lidah, segera datang berkunjung ke Kabupaten Jeneponto ke warung makan yang menyajikan Gantalak Jarang atau hadir langsung saat perayaan hari jadi Jeneponto ke 161, tanggal 1 Mei 2024, Pemerintah Kabupaten Jeneponto akan menyelenggarakan Festival Kuliner Gantalak Jarang.

Penulis : Oji pajeka (Tim JJ 161)

–Bersambung–