Luwu, Rakyat News – Kepala Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu, dr Gunadi membantah pernyataan salah satu keluarga pasien yang menyebut layanan pihaknya buruk.

Kata Gunadi, ketika pasien tiba di Puskesmas, pihaknya langsung melayani dengan cara menginpus. Hanya saja, ketika usai diinfus, pihaknya kembali melayani pasien lain. Saat itu ada beberapa pasien juga perlu dirujuk. Jadi, apa yang disampaikan salah satu keluarga pasien bernama Asbur, itu tidak benar.

“Perawat kami atas nama Linda memang sempat sedikit marah, karena keluarga pasien ngotot meminta rujukan langsung dibawa ke RS Rampoang. Semestinya, sesuai aturan, pasien terlebih dahulu harus dibawa ke RS type C lalu ke type B,” jelasnya, Minggu (3/12/2017).

Menurut Gunadi, pasien tersebut baru keluar dari Rumah Sakit Atmedika, penyakitnya muntaber. Semestinya tidak terlalu perlu untuk dirujuk.

Hal yang sama disampaikan Haslinda atau Linda, perawat du Puskesma Bua. “Saya Haslinda, Pekrjaan PNS, alamat di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, saya merasa keberatan dan tidak nyaman dengan pemberitaan di berita-sulsel.com tanggal 24 November 2017,” ujarnya.

Kata Linda, pemberitaan tidak berimbang, wartawan ta pernah melakukan konfirmasi kebenaran kepada dirinya atau instansinya.

“Pemberitaan itu mencantumkan nama langsung saya tanpa inisial, tidak menghormati privasi saya. Hal yg diberitakan itu tidak sesuai dengan fakta sebenarnya, jadi saya menganggap berita tersebut melanggar kode etik profesi pers, demikianlah penyampaian saya semoga pimpinan pers bisa adil,” jelasnya dalam pesan di email redaksi berita-sulsel.com.

Sebelumnya diberitakan, Asbur, warga Desa Lare-lare, meminta rujukan untuk membawa adiknya ke RS. Sawerigading, Palopo, Sabtu malam(25/11/2017).

Menurut Asbur, petugas seakan tidak menghiraukannya, salah satu perawat atas nama Linda justru mengarahkan untuk dirujuk saja ke RS. Madyang dengan alasan kamar Bansal di RS. Sawerigading sudah full.