RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, telah memberikan bantuan senilai Rp14,4 miliar untuk penanganan bencana di Provinsi Sulsel. Bantuan tersebut terdiri dari barang-barang dan dana operasional untuk tanggap darurat.

Menurut Menko PMK Pratikno, meskipun bantuan ini belum optimal, namun dapat digunakan sebagai langkah awal dalam tanggap darurat. Beliau menyatakan bahwa bantuan selanjutnya akan disiapkan sambil menunggu perkembangan.

“Kita melakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana alam sebagaimana sudah dijelaskan oleh Kepala BMKG, bahwa memang kita ada potensi bencana karena curah hujan yang tinggi, karena itu perlu kita antisipasi,” kata Pratikno usai rapat koordinasi dengan Pemprov Sulsel, BNPB, BMKG dan seluruh Bupati serta Wali kota se-Sulsel, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (2/1/2025).

Pratikno menekankan bahwa kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan, namun juga dapat berdampak pada tanah longsor, banjir, serta gelombang tinggi yang perlu diwaspadai oleh para nelayan.

“Kami bersama jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan bupati dan wali kota telah disediakan semua agar dampak dari bencana ini dapat ditangani seminimal mungkin,” ungkap Pratikno.

“Infrastruktur fisiknya disiapkan, aparatnya disiapkan, masyarakat disehatkan. Tadi juga ada bantuan dari pemerintah pusat melalui BMKG ke pemerintah daerah,” tambahnya.

Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, mengatakan bahwa berdasarkan analisis evaluasi BMKG, ada potensi terjadinya bencana di provinsi tersebut. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi hari ini untuk membahas hal tersebut.

Suharyanto juga menyebutkan bahwa sejak beberapa waktu lalu, Menko PMK RI telah memimpin upaya pencegahan bencana di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur. Hal ini terbukti berhasil mengurangi dampak bencana menjelang pergantian tahun dari 2024 ke 2025 di Jawa.

YouTube player