RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, uang yang dikelola oleh pemerintah berasal dari pendapatan masyarakat dan hutang negara.

Dia menjelaskan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024, 20% dari total anggaran dialokasikan untuk sektor pendidikan di dalam negeri.

“Sampai dengan 24 Desember 2024, realisasi anggaran pendidikan mencapai Rp 519,8 triliun,” ujarnya dalam Instagram resminya @smindrawati, dikutip Sabtu (4/1/2025).

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan bahwa sebagian besar anggaran pendidikan pemerintah disalurkan untuk pendidikan di daerah.

“Kenapa kok di daerah? Karena menurut otonomi daerah kita pendidikan itu didelegasikan ke daerah untuk dari mulai paud, SD, SMP, SMA,” katanya.

Dari total anggaran pendidikan pemerintah, sejumlah Rp 519,8 triliun dialokasikan untuk berbagai program. Di antaranya, anggaran untuk siswa/mahasiswa sebesar Rp 37,1 triliun, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 187,6 triliun, dan transfer ke daerah sebesar Rp 341,6 triliun.

“Dengan anggaran tersebut, pemerintah telah melaksanakan berbagai program di bidang pendidikan,” pungkasnya.

Sri Mulyani juga menyebutkan program-program seperti tunjangan profesi guru senilai Rp 227,8 triliun untuk guru ASN dan non-ASN, rehabilitasi 5.404 ruang kelas, program Indonesia Pintar (PIP) untuk 21,1 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 1,1 juta mahasiswa, serta beasiswa LPDP untuk 55.809 penerima.

“Tadi Rp 519 triliun, dan itu diterima oleh semua anak, semua sekolah di semua daerah untuk make sure bahwa tidak ada anak-anak Indonesia yang tertinggal. Sehingga mereka bisa menyiapkan diri menjadi anak-anak yang memiliki pendidikan, memiliki skill, dan kemudian siap untuk bisa berkontribusi di dalam pembangunan atau untuk memperbaiki masa depannya,” jelasnya.

YouTube player