RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Semua orang diharapkan untuk tidak golput saat Pilkada Serentak 2024 berlangsung. Karena, pemilihan kepala daerah dalam Pilkada 2024 memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan masyarakat.

“Warga jangan kapok untuk milih, Pilkada 2024 tuh beda (dengan Pileg/Pilpres 2024). Bedanya tuh adalah orang yang kita pilih punya dampak pada kehidupan kita sehari-sehari,” kata Pakar Hukum dan Tata Negara (PHTN), Bivitri Susanti di kawasan Tebet, Jakarta, Sabtu (20/7/2024), mengutip rri.co.id.

Dalam Pilkada 2024, Bivitri menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk menolak kotak kosong. Keberadaan kotak kosong dalam proses pemilihan umum dapat merusak kualitas demokrasi di Indonesia.

“Kalau melihat hal-hal yang tidak normal termasuk, memaksakan ada kotak kosong, lawan. Kalau perlu, pilih saja kotak kosongnya, cara untuk melawan calon-calon kepala daerah yang memang ternyata taktiknya tuh kaya begitu,” ucapnya.

Selain itu, Bivitri juga menyatakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan calon kepala daerah yang menggunakan cara ‘membeli’ partai lokal. Strategi semacam itu berpotensi menimbulkan kotak kosong dalam Pilkada 2024.

“Mereka membeli beberapa partai lokal supaya nggak mencalonkan (kepala daerah), supaya pada akhirnya hanya ada kotak kosong lawannya. Itu dianggap lebih murah dalam tanda kutip, ketimbang mereka melakukan serangan fajar dan alat kampanye,” ujarnya.