RAKYAT NEWS, JAKARTA – Sejumlah negara secara terbuka mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran pada pekan ini.

Di antara negara-negara yang mengecamnya adalah Indonesia, Turki, Malaysia, Iran, Irak, Suriah, Aljazair, Qatar, Yordania, Oman, Yaman, Kuwait, Pakistan, dan Afghanistan.

Negara-negara non-Muslim seperti China dan Rusia juga mengutuk tindakan yang diduga dilakukan oleh Israel tersebut.

Namun, beberapa negara Arab dan mayoritas Muslim belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

Contohnya, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain belum mengutuk tindakan tersebut, tetapi mengungkapkan kekhawatiran atas kemungkinan “eskali regional” yang bisa terjadi.

Mesir menekankan dampak kebijakan pembunuhan dan pelanggaran kedaulatan negara, serta potensi konflik yang bisa terpicu akibat tindakan tersebut.

Beberapa pengamat mencatat bahwa pernyataan Mesir tidak secara langsung merujuk kepada Ismail Haniyeh atau Iran sebagai tempat terjadinya pembunuhan.

Dalam konteks yang berbeda, UEA menyatakan bahwa mereka tengah memantau perkembangan cepat di wilayah tersebut dan menyampaikan keprihatinan atas eskalasi yang terus berlangsung serta dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas kawasan.

UEA menyoroti pentingnya menjaga kendali diri dan bijaksana agar dapat menghindari risiko serta meminimalkan potensi perluasan konflik.

Sementara Kementerian Luar Negeri Bahrain juga mengingatkan adanya peningkatan eskalasi di kawasan dan dampaknya terhadap keamanan di Timur Tengah.

Pihak berwenang Bahrain meminta Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional untuk mendukung usaha pencegahan eskalasi lebih lanjut.