Pada Jumat (2/8), ribuan orang menghadiri salat jenazah Haniyeh di sebuah masjid di Doha, ibu kota Qatar, tempat tinggal pemimpin Hamas beserta anggota kantor politik mereka.

Pembunuhan Haniyeh terjadi beberapa jam setelah komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon. Lima warga sipil, termasuk tiga wanita dan dua anak, juga tewas dalam serangan tersebut menurut kementerian kesehatan Lebanon.

Sejak perang di Gaza dimulai, Hizbullah yang didukung oleh Iran telah terlibat dalam serangan hampir setiap hari dengan pasukan Israel. Serangan-serangan tersebut berfokus pada posisi militer di seberang perbatasan.

Iran memperkirakan bahwa Hizbullah akan melancarkan serangan lebih dalam ke Israel dan tidak terbatas pada target militer setelah kematian komandan militer Hizbullah tersebut.

Israel menyatakan bahwa Shukr bertanggung jawab atas serangan roket yang menewaskan 12 pemuda di Dataran Tinggi Golan yang telah diannexasi dan menyebabkan serangan Hizbullah terhadap Israel.

Perang di Gaza telah menyebabkan hampir 40.000 kematian dan membuat hampir seluruh populasi sebesar 2,3 juta orang mengungsi.

Perang tersebut bermula sebagai tanggapan terhadap serangan yang dipimpin oleh Hamas ke komunitas dan pos militer Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan 1.139 kematian dan sekitar 250 orang ditahan.

Belakangan ini, Hamas dan Israel telah mengadakan pembicaraan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Gaza serta membebaskan tawanan Israel dengan pertukaran ribuan tahanan Palestina.