RAKYAT.NEWS, TAKALAR – Bakal calon Bupati Takalar, Muhammad Firdaus Daeng Manye, mengantongi 13 kursi dari partai politik untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Takalar 2024.

13 kursi yang berhasil dikantongi oleh kakak kandung Kabarhakam Polri, Komjen Fadil Imran ini terdiri dari Partai Gerindra 4 kursi, PAN 1 kursi, NasDem 4 kursi dan PDI Perjuangan 4 kursi.

Atas hal itu, Daeng Manye dianggap telah memborong partai yang mengakibatkan Pilkada Takalar diisukan akan menjadi tempat pertarungan bagi satu kandidat melawan ‘kotak kosong’.

Konsultan politik yang juga CEO Duta Politika Indonesia (DPI), Dedi Alamsyah menilai meskipun ada isu ‘operasi borong partai’ yang dilakukan oleh Daeng Manye, tidak ada legitimasi kemenangan yang perlu ia banggakan nantinya.

Pasalnya, kata Dedi, kondisi partai di Pilkada Takalar jarang yang ingin menjalankan secara total roda partainya untuk memenangkan satu kandidat.

“Legitimasi kemenangan apa yang mau dibanggakan?, Itu calon yang berapa kali maju, terus gagal dan maju lagi. Partai cuman kendaraan, jarang partai mau jalankan roda mesinnya di Pilkada,” kata Dedi kepada Rakyat News, Kamis (15/8/2024).

Dedi menganggap meskipun rekomendasi partai politik sudah diberikan kepada satu kandidat, namun pada akhirnya kandidat tersebut akan berjuang untuk mendapatkan legitimasinya sendiri.

“Yang penting sudah keluar rekomendasi, yah silahkan berjuang sendirian,” pungkas CEO DPI yang akrab disapa Abangda itu.