RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sampai saat ini belum menyatakan dukungan kepada pasangan calon manapun dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar. Hal ini sebagai komitmen partai tersebut untuk membentuk poros baru dengan mengutamakan kadernya.

“Kan, ini belum sampai ke final, belum sampai ke pendaftaran, sehingga masih mengalir, masih bisa berubah,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Makassar, Anwar Faruq, Jumat (16/8/2024), mengutip detikSulsel.

Peluang ini melihat kondisi PAN yang juga belum menyatakan dukungan.

“PKS pasti berusaha untuk bisa mendapatkan (mencukupkan) kursi, mendapatkan tiket untuk maju mengusung calon. Kan, (PKS) ada enam kursi, kemudian juga masih ada PAN (punya tiga kursi) yang belum menentukan sikap, partai-partai lain juga masih bisa untuk berpindah,” kata Anwar.

Jika koalisi ini terbentuk, keduanya mencukupkan syarat minimal untuk mengusung calon di Pilwalkot Makassar, yakni 10 kursi. Namun, Anwar menegaskan bahwa partainya juga memungkinkan untuk merapat ke barisan partai koalisi yang sudah menyatakan dukungan.

“Pertama, itu (rencana membentuk) poros baru. Kedua, ya, kita melihat siapa yang kemungkinan menang dilihat dari hasil survei dan kecocokan kita. Karena kita pengen bergabung, belum tentu mereka mau,” katanya.

“Ini, kan, belum pendaftaran, ya. Nanti pendaftaran baru ketahuan siapa-siapanya. Tetapi, kami melihat bisa jadi juga ada bongkaran-bongkaran partai dan kita malah justru bisa masuk untuk menjadi pengusung menjadi satu kandidat,” lanjutnya.

Berdasarkan semua pertimbangan itu, PKS akan melihat terlebih dulu situasi sebelum pendaftaran kandidat bakal calon Kepala Daerah Kota Makassar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27-29 Agustus mendatang. Jika poros baru itu tak terbentuk, Anwar mengatakan pihaknya akan melebur dengan koalisi lain.

“Kita menunggu waktunya ini 10 hari, ya, masih panjang waktunya untuk bisa menemukan calon yang bagus. Kalau kita tidak mengusung sendiri, jelas kita akan bergabung ke salah satu dari tiga poros yang ada saat ini,” terangnya.

Isu poros keempat ini sempat berhembus antara Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) yang disandingkan dengan Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid. Namun hal itu berakhir kandas setelah dukungan DPP Demokrat berlabuh kepada Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham.

Untuk PAN sendiri, masih menunggu putusan DPP. “Saya sampai sekarang ini belum ada (informasi) juga. Jadi, sampai sekarang ini saya belum ini, ya, menunggu SK B.1-KWK,” ujar Ketua DPD PAN Makassar, Hamzah Hamid, Sabtu (3/8/2024).

Sejumlah figur telah mencatut namanya dalam mekanisme penjaringan bakal calon kepala daerah di DPD PAN Makassar yang kini memegang tiga kursi legislatif.

Mereka adalah Abdul Rahman Bando (politikus Demokrat), Indira Jusuf Ismail (istri Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto), Munafri Arifuddin (Ketua DPD II Golkar Makassar), Andi Seto Gadhista Asapa (mantan Bupati Sinjai), Rezki Mulfiati Lutfi (Anggota DPRD Sulsel Fraksi NasDem), Ahmad Susanto (Ketua KONI Makassar), dan Busrah Abdullah (politikus PAN).