RAKYAT NEWS, GAZA – Kelompok Hamas meminta dukungan dari masyarakat internasional dan PBB untuk melindungi warga Palestina yang tidak bersenjata dari serangan brutal yang dilakukan oleh Israel.

“Pelanggaran yang dilakukan penjajah Israel terus berlanjut dengan dukungan dari Washington dan negara-negara Barat, yang memberikan perlindungan bagi pemerintah ekstremis untuk melanjutkan genosida,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (17/8).

Lebih dari 40.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel sejak serangan dimulai oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Warga Gaza telah menjadi pengungsi berulang kali sejak saat itu, sementara wilayah mereka mengalami kerusakan yang signifikan.

Hamas mengecam tindakan Israel yang memerintahkan pengungsian dan melakukan pembantaian terhadap banyak keluarga, termasuk sebuah keluarga besar yang terdiri dari 16 anggota yang sebagian besar adalah anak-anak.

“Tentara pendudukan menargetkan warga sipil tak bersenjata dengan mengeluarkan perintah pengungsian baru, selain melakukan pembantaian mengerikan terhadap banyak keluarga. Baru-baru ini, puluhan martir gugur, termasuk seluruh keluarga yang terdiri dari 16 anggota, yang sebagian besar adalah anak-anak,” ujar Hamas.

Pada kejadian sebelumnya, tentara Israel dilaporkan membunuh satu keluarga yang terdiri dari 16 warga Palestina dalam serangan udara di rumah mereka di daerah Al-Zawaida, bagian tengah Jalur Gaza.

Juru bicara Hamas di Lebanon, Ahmad Abdul Hadi, mengungkapkan bahwa tahap pertama pembicaraan mengenai sandera tidak menunjukkan kemajuan.

Pembicaraan perihal gencatan senjata di Jalur Gaza telah diadakan di Doha dengan keterlibatan Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan Israel pada Kamis dan Jumat.

Namun, pimpinan Hamas menolak untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut karena ketidakjelasan mengenai syarat-syarat gencatan senjata.

Menurut laporan dari portal berita Axios pada Sabtu, pejabat yang akrab dengan situasi tersebut mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden tengah berupaya menyelesaikan perjanjian gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera pada akhir pekan depan.