“Sementara dalam penanganan korban menuju ke tahap lanjutan, harus ditangani oleh tenaga profesional, yaitu psikolog, dan psikiatri. Oleh karena itu, kegiatan ini membutuhkan lebih banyak orang yang terlibat dalam intervensi ini,” jelasnya.

PIC Teknis Assesment IMZ Consulting, Riki Wirahmawan mengungkapkan, tujuan dari Training PFA ini yaitu untuk memahami cara mengidentifikasi berbagai macam gangguan psikologis yang dialami individu ketika bencana, memahami konsep kerangka kerja, dan langkah PFA serta meningkatkan kemampuan teknik pendampingan psikososial di masa respon hingga recovery  bencana.

“Semoga setiap peserta yang hadir mendapatkan berbagai macam insight dari proses pelatihan ini, baik materi hingga relasi sadar akan begitu dibutuhkan dirinya di tengah masyarakat, dalam menyikapi kondisi alam yang tidak terprediksi. Peserta mampu memahami dengan baik dan terampil secara sistematis dan profesional dalam menangani efek psikososial penyintas, sehingga siap untuk diterjunkan ke lapangan,” tuturnya.