Selain Bambang Soesatyo, terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin baru juga disaksikan oleh Wakil Ketua Kadin Erwin Aksa, pengusaha senior Nurdin Halid, dan Menteri Investasi atau Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani.

Anindya yang sah terpilih menurut hasil Munaslub akhirnya memberikan pernyataan. Dia mengatakan bahwa ini adalah hari yang istimewa baginya.

“Pertama ya saya ingin sampaikan bahwa ini hari yang spesial bukan hanya buat saya, tapi juga spesial mudah-mudahan untuk perekonomian Indonesia,” ujar Anin.

Ia juga mengatakan, akan terus menjalin hubungan yang kuat dengan pemerintah baik pemerintahan yang saat ini masih dipimpin Presiden Joko Widodo maupun pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang.

“Kadin itu adalah mitra strategis pemerintah, jadi mudah-mudahan apa yang diputuskan tadi bisa membuat hubungan dengan pemerintah bisa makin baik,” ujar Anindya.

Di samping itu, dia menyatakan akan terus membangun hubungan yang kuat dengan pemerintah baik saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo maupun nantinya di bawah presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.

“Dinamika organisasi itu pasti ada, nah kita berharap ini semua justru bisa membuat Kadin lebih tegap, dan kepada yang sudah bersama-sama marilah kita lanjutkan, yang belum marilah bergabung,” sebutnya.

Sehari setelahnya, tepatnya pada Minggu (15/9/2024), Arsjad Rasjid akhirnya memberikan tanggapannya dalam jumpa pers terkait hasil keputusan Munaslub yang memilih Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin secara tiba-tiba.

Arsjad Munaslub menyatakan bahwa proses Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang diadakan tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia. Dia berencana untuk mengambil langkah hukum terkait hal ini.