Saya baru tahu ada anak Makassar, Sulawesi Selatan tinggal dan berkarir cemerlang di sana. Ia dokter jebolan FK Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada 1997. Lalu melanjutkan studi S-2 bidang farmakologi di FK UI Jakarta.

 

Apa resep survive di negeri yang jadi idola banyak orang? Menurutnya, tidak sulit. Asalkan punya skill. Di Amerika tidak dipersoalkan kau “lulusan apa”, tapi yang penting kau ”bisa apa”.

 

Belum lama ini, ia kembali ke Indonesia. Persisnya 19 Agustus 2024 Taruna Ikrar resmi dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM). di Istana Negara, Jakarta.

 

Kembalinya Taruna, begitu ia akrab disapa- seolah menyindir dan mengirim pesan kepada para dokter diaspora Indonesia yang selama ini enggan balik ke tanah air. Mereka hidup dalam zona nyaman, penghasilan dan dibuai fasilitas yang serba wah. “Saatnya kita pulang berbakti dan memberikan sesuatu bagi tanah air kita,” katanya.

 

Bagi pria kelahiran Makassar, 15 April 1969 kedatangannya mengemban amanah menakhodai BPOM bukan sebagai orang baru, tapi seperti kembali ke rumah. Taruna Ikrar memulai karir PNS-nya pertam kali diangkat dari lembaga yang berlokasi di Jalan Percetakan Negara Jakarta ini.

 

“Saya adalah PNS pertama yang diangkat oleh BPOM secara mandiri. Waktu itu, hanya ada sekitar 40 orang yang diterima,” ujarnya saat serah terima jabatan Kepala BPOM, Selasa 20 Agustus 2024.

 

Dengan penuh dedikasi, ia meniti perjalanan karirnya di BPOM dari bawah. Sebagai staf biasa. Berkat kerja keras dan kompetensinya, Taruna mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan tugas belajar di luar negeri. “Dari staf biasa, saya ditugas-belajarkan, tapi keliling dunia. Kita tugas di luar jadinya,” ceritanya.