Mulanya dokter muda Taruna menerima beasiswa dari pemerintah Jepang untuk melanjutkan pendidikan spesialis penyakit jantung di Universitas Niigata, Jepang. Ia meraih gelar Ph.D.Med.Sc. Lalu lanjut program post-doktoral di bidang neurosains di School of Medicine, University of California, Amerika.

 

Sepanjang karirnya, Taruna telah memegang berbagai posisi strategis, termasuk sebagai spesialis laboratorium di departemen anatomi dan neurobiologi di Universitas California, Irvine, AS.

 

Selain itu, dia juga menjadi anggota tim peneliti untuk pengembangan obat dan vaksin di ASGCT, California, Amerika Serikat. Selain itu, ia juga salah satu pemegang paten metode pemetaan otak manusia sejak tahun 2009.

 

Ia menikah dengan Elfi Wardaningsih, rekan sesama dokter. Perkenalannya pertama kali di ruang perpustakaan Universitas Indonesia. Sama-sama nyari literatur untuk kerja tugas kuliah. Dari pernikahannya, Taruna telah dikaruniai tiga anak. Yakni Aqilla Safazia Ikrar, Athallah Razandhia Ikrar dan Alaric Khalifah Ikrar.

 

Hari Kamis siang, 19 September 2024 saya bertandang ke kantornya. Diajak staf khususnya. Kami disambut aksi unjuk rasa di gerbang pintu masuk. Banyak polisi dan satpam berjaga-jaga. Untuk mengucapkan selamat dengan jabatan barunya.

 

Sayang saya tak sempat bertemu Taruna. “Dia ke Surabaya,ada acara di kampus Unair,” ujar stafnya. *(Rusman Madjulekka).