Sejak lahirnya teknologi digital, publisher Lionmag kini menawarkan kesempatan agar majalah mereka dapat dibaca secara digital melalui aplikasi computer tablet atau melalui internet. Dan bisa dijumpai dalam berbagai platform media sosial termasuk di kanal youtube dengan followernya terus bertambah.

Apa strategi Lionmag tetap bertahan, meski tertatih? tanya saya.

“Sebenarnya tak ada yang spesial atau luar biasa,” jawabnya.

Hanya kuncinya, lanjut pria jebolan Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin, menghemat biaya produksi. Dengan memangkas jumlah halaman jadi lebih tipis. Oplah dikurangi. Jadwal terbitnya diundur jadi dua bulanan. Karyawan work from home. Hitungannya bisa menghemat biaya produksi hingga 40-50%.

Ada penumpang yang protes? Entahlah. Makhfud hanya mengangkat bahunya.

“Kami tetap menjaga komitmen ke penumpang supaya tetap ada bacaan menarik di atas pesawat,” tegas Makhfud. *(Rusman Madjulekka).