RAKYAT NEWS – Kabupaten Tolikara terletak di wilayah Pegunungan Tengah Papua yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Ibu kota dari kabupaten ini berada di Karubaga. Tolikara memiliki kondisi geografis yang cukup menantang karena berada di daerah pegunungan, dengan akses jalan yang terbatas dan jarak antar-desa yang relatif jauh.

Melansir pafikabtolikara.org, Sebagian besar penduduk Tolikara berasal dari suku asli Papua, khususnya suku Dani dan suku Lani. Mata pencaharian utama masyarakat adalah bertani, beternak dan berdagang. Kehidupan masyarakat Tolikara sangat dipengaruhi oleh tradisi dan budaya lokal yang kuat.

Kesehatan masyarakat di Tolikara masih menghadapi berbagai tantangan, seperti penyakit infeksi, masalah gizi buruk. Penyakit seperti malaria, TBC, dan infeksi saluran pernapasan sering dijumpai di wilayah ini. Selain itu, tingginya angka stunting di kalangan anak-anak menunjukkan pentingnya perhatian lebih terhadap akses makanan bergizi dan edukasi kesehatan.

Kondisi tersebut disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah akses terhadap fasilitas publik seperti rumah sakit ataupun klinik kesehatan masih terbatas akibat infrastruktur yang belum sepenuhnya memadai. Ketersediaan obat-obatan juga seringkali menjadi tantangan terutama di daerah terpencil.

Peran PAFI Kabupaten Tolikara dalam Mendukung Ketersediaan Obat di Pelosok Papua

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di Kabupaten Tolikara berperan penting dalam mendukung ketersediaan obat-obatan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil. Dengan kondisi akses jalan yang sulit dan keterbatasan fasilitas kesehatan, keberadaan tenaga farmasi dari PAFI menjadi sangat esensial untuk menjaga ketersediaan obat-obatan di puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Distribusi dan Ketersediaan Obat di Wilayah Terpencil

PAFI Kabupaten Tolikara membantu proses distribusi obat-obatan dari pemerintah pusat maupun provinsi ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersebar di kabupaten ini. Tantangan distribusi sangat besar, mengingat akses yang sulit, biaya transportasi yang tinggi, serta kondisi geografis yang kerap menghambat pengiriman.