Tanak Sebut Model Kepemimpinan KPK Bertentangan dengan Pelaksanaan Sebenarnya
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak, berpendapat bahwa model kepemimpinan KPK memiliki kecenderungan yang bertentangan dengan pelaksanaan sebenarnya. Meskipun terlihat sebagai kolektif kolegial, namun tetap memiliki seorang ketua yang berperan sebagai pengambil keputusan utama lembaga.
“Akibat adanya suatu ketua, dia merasa sayalah ketua, saya menentukan kebijakan dalam lembaga ini. Inilah yang rasanya tidak pas,” ucapnya, Selasa (19/11/2024), mengutip CNNIndonesia.com.
Selain itu, Johanis juga meragukan kebutuhan akan jabatan Wakil Ketua KPK. Baginya, posisi tersebut seakan tidaklah perlu ada.
“Pimpinan saja, kalau pimpinan dia punya kedudukan yang sama. Kalau ketua rasanya ada perbedaan hierarki, sehingga terjadi ketimpangan,” ujar dia.
Saat ini, Johanis Tanak menjabat sebagai Wakil Ketua KPK setelah dilantik pada bulan Oktober 2022, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Lili Pintauli Siregar. Lili Pintauli Siregar memutuskan mundur dari jabatannya setelah tersandung kasus dugaan gratifikasi yang terkait dengan PT Pertamina dalam masalah akomodasi dan tiket nonton MotoGP Mandalika.
Tinggalkan Balasan