Ketika ditanya mengenai permintaan dari Polda Sulsel untuk melaporkan pernyataannya, Said Didu mengatakan bahwa pihak kepolisian sudah mengetahui siapa yang dimaksud. Oleh karena itu, dia meminta kepada sosok bandar tersebut untuk berhenti.

“Ya udahlah, polisi tahu jadi tidak usah saya tanggapi. Mereka tahu semua. Ya, yang merasa sebagai bandar narkoba dan terlibat berhenti aja, merusak bangsa Indonesia,” ucapnya.

Menurutnya, sosok yang dia maksud sudah dikenal oleh masyarakat luas. Dia juga menyatakan bahwa identitas bandar narkoba tersebut sudah menjadi pengetahuan umum di Sulsel.

“Nah yang terakhir kalau ada yang bertanya pihak mana? Penilaian saya itu adalah rahasia umum. Orang paham maksud saya,” bebernya.

Mengenai pertanyaan apakah dia akan melaporkan dugaan bahwa salah satu calon gubernur didukung oleh bandar narkoba, Said Didu mengungkit tentang kasus-kasus penangkapan terkait peredaran narkoba.

Dia menyinggung tentang beberapa wilayah yang menjadi jalur peredaran narkoba, seperti Parepare, Pinrang, dan Sidrap.

“Sudah sering kok penangkapan, hilang terus kan? Anda tahu kan yang namanya narkoba. Anda tahu kan sering penangkapan di daerah mana, penipuan online,” ujarnya sambil tertawa.

“Jadi gini ajalah, publik enggak usah pura-pura enggak tahu. Lihat ajalah di mana sih sering terjadi penangkapan, lewat mana sih jalur narkoba itu, daerah mana yang paling banyak korbannya. Terus dari mana sih penipuan-penipuan online paling banyak terjadi. Secara nasional loh di sana,” ucapnya.

Said Didu menambahkan bahwa pelaku di balik kasus tersebut telah terbentuk sebagai jaringan. Dia juga menyatakan bahwa tidak masalah jika ada pihak yang merasa tersinggung dengan pernyataannya ini.

“Sosoknya beda. Dan itu bukan sosok satu orang lagi. Itu udah jaringan. Walaupun banyak orang yang marah enggak apa-apa. Itu normal menurut saya,” katanya.

YouTube player