Bernardo Tavares Keluhkan Tunggakan Gaji Pemain, Manajer PSM Buka Suara
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Manajemen PSM Makassar menanggapi keluhan pelatih Bernardo Tavares mengenai gaji pemain yang tertunda. Mereka mengakui adanya masalah tersebut, tetapi menegaskan bahwa situasinya masih dalam kendali.
Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin, menyatakan bahwa persoalan keuangan memang ada, tetapi hal ini tidak hanya dialami oleh PSM, melainkan juga klub-klub lain. Terlebih lagi, PSM menghadapi tantangan tambahan karena tidak bermain di kandang sendiri.
“PSM memang punya masalah, kita memang punya problem. Toh semua klub juga alami ini, apalagi PSM yang dengan segala yang harus ditanggung karena kita tidak bermain di tempat sendiri,” kata Manajer PSM Makassar Muhammad Nur Fajrin, dikutip dari detikSulsel, Senin (2/12/2024).
Meski demikian, Fajrin menegaskan bahwa situasi ini masih terkendali dan hubungan antara manajemen dengan pemain serta pelatih tetap terjalin baik. Ia juga memastikan tidak ada permasalahan yang sampai memicu keributan di media sosial.
“Intinya adalah situasi ini terkontrol. Situasi ini secara internal juga berjalan baik. Tidak ada ji yang masalah ribut di sosmed dan sebagainya,” ujarnya.
Fajrin menambahkan bahwa jika manajemen benar-benar lepas tangan, maka para pemain pasti sudah bereaksi lebih keras. Ia mempertanyakan mengapa keluhan ini baru muncul sekarang.
“Kalau memang kami lepas tangan, kenapa anak-anak tidak ribut. Kenapa baru sekarang diributkan, kan itu jadi problemnya,” tambahnya.
Terkait pernyataan pelatih Bernardo Tavares yang menyebut penunggakan gaji pemain hingga empat bulan, Fajrin merasa heran. Ia menegaskan bahwa masalahnya tidak sebesar yang disampaikan pelatih tersebut.
“Memang ada problem tapi tidak sampai 4 bulan. Tidak sebesar masalah yang disampaikan pelatih,” imbuhnya.
Fajrin berharap persoalan ini tidak dijadikan alasan bagi tim untuk kehilangan semangat sebelum bertanding. Ia juga mengajak semua pihak untuk menanggapi pernyataan Tavares dengan bijak.
“Kenapa seakan-akan PSM sudah menyerah sebelum bertanding. Harusnya kita tidak boleh bersikap begitu. Saya sebagai yang ada di tim pantang untuk menyampaikan seperti itu, masalah yang kita hadapi,” katanya.
“Ayo kita sikapi pernyataan Tavares secara bijak. Jangan sampai saya secara pribadi masalah ini menjadi pembenaran atas apapun hasilnya di pertandingan,” tambahnya.
Ia juga berencana mendalami alasan di balik pernyataan Bernardo Tavares. Sebab, menurut Fajrin, komunikasi dengan pelatih sejauh ini berjalan baik.
“Komunikasi ku berjalan ji, tidak tau apa yang dimaksud. Karena sebelum berangkat saya ketemu ji di Aryaduta, saya bicara. Makanya saya juga masih belum tahu apa yang mendasari disampaikan di momen prescon, tapi digunakan untuk non teknis,” paparnya.
Tinggalkan Balasan