Dari total pelanggan tersebut, sekitar 14,5 juta adalah pelanggan rumah tangga, pelanggan bisnis 679 ribu pelanggan, sosial 326 ribu pelanggan, pemerintah 107 ribu pelanggan, industri 16 ribu pelanggan, dan layanan khusus 3,8 ribu pelanggan.

“Akan sangat sulit untuk melayani pelanggan berjumlah itu apabila tidak menggunakan teknologi. Jadi dalam hal ini kita menggunakan digitalisasi untuk melayani pelanggan kita,” ungkap Zulkifli.

Maka dari itu, PLN melakukan transformasi dengan Customer Focus sebagai salah satu aspirasinya. Melalui PLN Mobile, Zulkifli memastikan semua pelanggan bisa mendapatkan kemudahan dalam menjangkau PLN.

Sejak diluncurkan pada akhir 2020, PLN Mobile sudah diunduh lebih dari 11 juta pelanggan, itu berarti rata-rata 1 juta pelanggan per bulan. Dia pun menargetkan pada Desember 2021 nanti jumlah pengguna PLN Mobile sudah mencapai 15 juta.

“Itu cara paling mudah untuk melayani pelanggan dan meningkatkan bisnis. Orang komplain, cek tagihan, tambah daya, pasang internet lewat situ. Satu genggam kita selesaikan semua permasalahan pelanggan,” ujar Zulkifli

Di sisi lain, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Madura dan Bali, Haryanto WS, memastikan semua pembangkit dalam kondisi prima dan optimal.

Ia juga mengatakan jika saat ini reserve margin Jawa dan Bali bahkan sangat cukup untuk menyambut kedatangan investor untuk berbisnis di Indonesia.

Tak hanya itu, PLN juga siap melayani para pelanggan yang akan melakukan tambah daya. Terlebih di Jawa Barat akan banyak data center di Karawang dan Cikarang.

“Kami memastikan pasokan listrik cukup dan andal untuk menjawab kebutuhan semua pelanggan. Tak hanya andal, tahun depan PLN juga akan mulai menghadirkan listrik berbasis energi bersih untuk menambah pasokan listrik ramah lingkungan,” ucap Haryanto.