RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Terdapat sebanyak 106 perusahaan pertambangan yang beroperasi sejauh ini pada kawasan Geopark Maros-Pangkep UNESCO.

General Manager Badan Pengelola Maros Pangkep Global UNESCO Geopark, Dedy Irfan, menyebut bahwa sebagian dari perusahaan-perusahaan tersebut telah ada sebelum kawasan ini diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, seperti Semen Tonasa dan Semen Bosowa.

”Sekitar 106 pertambangan (beroperasi) di kawasan Geopark Maros-Pangkep,” kata Dedy kepada Rakyat.News, Selasa (24/12/2024).

Selain itu, kata Dedy, ada perusahaan lain yang fokus pada aktivitas ekstraktif yang berbeda, seperti penambangan marmer dan galian C.

“Di antaranya pertambangan marmer, semen, dan galian c,” jelasnya.

Dedy menyatakan bahwa meskipun perusahaan-perusahaan ini diizinkan beroperasi berdasarkan Undang-Undang (UU) di kawasan Geopark Maros Pangkep UNESCO, namun pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan.

“Selama dia berada dalam kawasan pertambangan. Memungkinkan, karena mereka juga dilindungi undang-undang,” tegasnya.

Meski begitu kata Dedy, pihaknya bakal berupaya mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

“Kita jaga bagaimana industri ini bertanggung jawab. Kedua, dalam pengembangannya kita lihat sejauh mana mereka memperluas ke depan. Jadi mereka tidak serampangan memperluas kawasan,” tuturnya.

Deddy kemudian menegaskan, bahwa Geopark Maros Pangkep merupakan tempat yang mempunyai gugusan karst terbesar kedua di dunia setelah China.

Meski demikian, Deddy menjelaskan perbedaan antara China dan Indonesia. Di China, karst yang berada di kawasan UNESCO Geopark tidak diperbolehkan untuk ditambang, berbeda dengan di Indonesia.

STATUS GLOBAL UNESCO GEOPARK

Sebelumnya, Geopark Maros Pangkep ini telah resmi memiliki status Unesco pada tahun 2023 lalu setelah pertama kali diusulkan oleh Pemprov Sulsel tahun 2015 lalu, hingga menjadi satu-satunya yang memiliki gelar tersebut khususnya di pulau Sulawesi dari total 195 situs Geopark dari 48 negara.

Kawasan ini memiliki luas ukuran 5.251,61 kilometer persegi yang di mana terbagi menjadi dua bagian yakni darat dan laut, dengan presentase 55 persennya adalah wilayah laut.

Di Indonesia sendiri baru terdapat 10 kawasan yang telah ditetapkan oleh Unesco sebagai status Unesco Global Geopark.

Adapun kawasan Geopark lainnya di Indonesia memiliki status antara lain 9 Nasional Geopark dan 5 Aspiring Geopark.

“Di seluruh dunia ada 195 Geopark di 48 negara. Dan Maros Pangkep satu-satunya di Sulawesi saat ini,” tegas Dedy.

Selain itu, Geopark Maros Pangkep UNESCO memiliki sebanyak 800 goa dan sebagian besarnya pernah ditinggali oleh manusia prasejarah yang kemudian meninggalkan kreasi atay karya berupa lukisan dinding goa atau ‘Rock Art’.

Bahkan, salah satu dari ratusan goa tersebut memiliki peninggalan lukisan Rock Art tertua di dunia yang diperkirakan dibuat pada 40.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.

YouTube player