RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kunjungan delegasi Asian Development Bank (ADB) ke Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar adalah dalam rangka Country Operation Mission 2025, Selasa (11/2).

Delegasi ADB yang hadir terdiri dari berbagai posisi, termasuk Director of Human and Social Development Sectors Group Karin Schelzig; Deputy Country Director of Indonesia Resident Mission Renadi Budiman; Country Operations Head of Indonesia Resident Mission Joris van Etten; Senior Country Economist Anna Fink; Senior Health Specialist Ye Xu; dan Senior Communications Officer Andri Suryo.

Fokus pertemuan ini adalah pembahasan peluang kerja sama strategis untuk meningkatkan sistem regulasi dan pengawasan obat serta makanan di Indonesia. BPOM Taruna Ikrar menyatakan bahwa pertemuan ini penting untuk memperkuat kolaborasi antara BPOM dan ADB, terutama dalam penguatan sistem kesehatan dan regulasi.

“Kami berharap kerja sama ini semakin erat dan memberikan manfaat nyata bagi pengembangan kapasitas sumber daya manusia, penguatan sistem regulasi, serta optimalisasi infrastruktur laboratorium yang sesuai dengan standar internasional,” ujar Taruna Ikrar.

Salah satu topik utama dalam pertemuan adalah peningkatan standar kualitas laboratorium pengawasan obat dan makanan. Diskusi juga mencakup efektivitas operasional BPOM dalam memastikan keamanan produk obat dan makanan bagi masyarakat.

Laboratorium memiliki peran kunci dalam pengawasan produk kesehatan. BPOM telah merancang Grand Design for Strengthening Drug and Food Control Laboratories 2023–2045 sebagai respons terhadap tantangan global. Desain tersebut mencakup strategi seperti pembentukan Jaringan Laboratorium Terintegrasi, penerapan Konsep Green Laboratory dan Berkelanjutan, serta Transformasi Digital Laboratorium.

BPOM berencana membangun 43 kantor regional dan laboratorium pengawasan nasional sebagai bagian dari implementasi grand design tersebut dengan dukungan ADB. Selain itu, BPOM dan ADB juga membahas kerja sama di bidang harmonisasi regulasi, kesiapsiagaan pandemi, kolaborasi dengan sektor swasta, serta pengembangan kapasitas SDM.

“Kami optimistis bahwa kerja sama antara BPOM dan ADB akan menjadi langkah transformatif dalam memperkuat sistem regulasi di Indonesia,” tutur Taruna Ikrar.

Kolaborasi antara BPOM dan ADB diharapkan menciptakan sistem regulasi yang modern, efisien, dan inovatif untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional. Kerja sama ini merupakan langkah awal dalam upaya menciptakan fondasi jangka panjang.

“Dengan dukungan ADB, kami berharap dapat semakin meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai otoritas regulasi yang diakui secara global,” tegas Taruna Ikrar.

ADB dan Indonesia telah bekerja sama dalam proyek infrastruktur dan pengembangan SDM. Director of Human and Social Development ADB, Sectors Group Karin Schelzig menyambut baik rencana kerja sama jangka panjang dengan BPOM.

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi ini, dan BPOM sebagai bagian dari Pemerintah Indonesia memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan ADB karena mendukung prioritas nasional, termasuk ketahanan pangan dan pembangunan SDM sebagaimana yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar Karin Schelzig. (*)

YouTube player