Dosen UNM Dipolisikan Buntut Dugaan Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswa

RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Seorang dosen dari Universitas Negeri Makassar dipolisikan dengan dugaan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap seorang mahasiswa laki-laki. Kasus ini masuk dalam penanganan Polda Sulawesi Selatan sebagai bentuk penindakan secara hukum yang serius terhadap insiden tersebut.

“Kami sudah mendapatkan informasi terkait laporan dari korban mengenai tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen. Saat ini, kasus tersebut telah masuk dalam penanganan Polda Sulsel,” ujar Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) UNM, Fikran Prawira dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).

Fikran menegaskan bahwa kasus ini adalah perkara serius dan harus segera dituntaskan. Pihaknya bersama para lembaga kemahasiswaan di FIS-H UNM, berkomitmen untuk mengawal proses hukum yang sedang berjalan dan memastikan keadilan bagi korban.

“Kami harus kawal kasus ini karena ini sangat fatal. Tidak boleh ada lagi kasus serupa yang dibiarkan. Kami bersama penasihat hukum dan teman-teman mahasiswa akan terus mengawasi perkembangan kasus ini hingga tuntas,” tegasnya.

Kabar ini mendapat perhatian dari para pegiat isu gender, termasuk Herli, alumni UNM yang kini aktif mengadvokasi perlindungan korban kekerasan seksual. Ia menyesalkan jika benar terjadi kasus pelecehan di lingkungan kampus, terlebih UNM dikenal sebagai institusi pencetak tenaga pendidik yang profesional.

“Kampus harus menjadi tempat yang aman bagi siapa pun. Jika benar ini terjadi, maka ini menjadi tamparan keras bagi UNM untuk membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan seksual,” ujar Herli.

Herli mendesak agar pihak birokrasi kampus kooperatif dalam mendukung proses hukum dan berpihak pada korban. Menurutnya, tidak boleh ada perlindungan bagi pelaku kekerasan seksual di lingkungan akademik.