Bagi Rudianto, tragedi ini sangat menyedihkan dan memalukan karena anggota polisi ditembak oleh oknum TNI, yang notabene juga merupakan aparat. Ia menilai peristiwa ini menyoroti masalah perseteruan antara dua institusi yang seharusnya bekerja sama dalam menjaga ketertiban masyarakat, namun justru terlibat dalam konflik. Ironisnya, keduanya bewa senjata.

“Ini contoh yang tidak baik di masyarakat. Dan untuk menyelesaikan ini harus level elit, pimpinan saya kira,” usulnya.

Rudi menyatakan keprihatinan dan kecaman keras atas insiden tersebut serta menuntut tindakan tegas terhadap pelaku.

“Siapapun yang terlibat harus diproses perbuatannya, harus disanksi tegas. Hukuman harus diberikan setimpal dengan perbuatnanya karena ini sangat barbar dan prihatin sekali dengan peristiwa yang terjadi di Lampung,” tambahnya.

Sementara itu, Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran, menegaskan keinginan Polri untuk memberikan layanan kepada masyarakat dengan lebih cepat. Namun, ia mengakui kendala dalam hal jumlah personel dan cakupan wilayah operasional yang luas.

“Kita lihat sekarang patroli polsek, itukan adanya di polsek. Nah ini wilayanya luas sehingga jadi persoalan sendiri,” katanya.

Fadil memberikan contoh operasi polisi di Polsek Mampang yang mencakup wilayah dari Mampang hingga Kalibata. Meskipun demikian, Fadil mengakui bahwa manajemen keamanan hanya didukung oleh beberapa mobil patroli untuk wilayah operasi yang luas.

Menurutnya, diperlukan respon cepat dari polisi yang sejalan dengan alokasi anggaran untuk kehadiran polisi di lapangan.

“Ini harus kita evaluasi, jadi latar belakang pemikiran dalam melihat data di lapangan seperti apa,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Polri mengusulkan konsep partoli shelter sebagai solusi untuk memaksimalkan pemakaian sumber daya dengan efisien secara bersamaan dengan harapan masyarakat.

“Kami memahami betul ada keterbatasan uang negara mencukupi itu. Sehingga kami berharap (patroli shelter) manajemen operasionalnya dapat, manajement tata kelola logistik harwatnya dapat, kemudian tujuan utama agar respon time itu dapat dan bahwa partoli base on crime mapping itu dapat. Sambil perlahan-lahan jumlahnya (personil) dicukupi,” ucap Fadil. (*)

YouTube player