RAKYAT NEWS, JAKARTA – Peneliti dari Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) yang bernama Muhammad Ibrahim Hamdani memberikan tanggapannya terhadap laporan media Israel yang menyebutkan bahwa sekelompok pertama terdiri dari 100 warga Gaza akan pindah ke Indonesia.

Ibrahim berpendapat bahwa informasi yang disampaikan oleh media Israel tersebut bertujuan untuk melakukan aksi perang psikologis terhadap pemerintah Indonesia.

Dengan mempertimbangkan sejumlah fakta serta rangkaian kejadian teror dan genosida yang dilakukan oleh Israel di Palestina, maka tidak mengherankan jika pemerintah Israel berusaha melancarkan aksi perang psikologis atau permainan urat saraf dengan pemerintah Indonesia.

“Meskipun kedua negara (yakni Indonesia dan Israel) tidak memiliki hubungan diplomatik hingga kini,” kata Ibrahim, dikutip dari Republika, Sabtu (29/3/2025)

Menurut Ibrahim, pernyataan resmi dari pemerintah Israel mengenai rencana pemindahan warga Gaza ke Indonesia dapat dilihat sebagai sindiran tajam serta sindiran pahit dari Netanyahu kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia.

“Apalagi pemerintah Indonesia dan bangsa Indonesia tetap konsisten untuk mengutuk kebijakan teror dan genosida rezim zionis Israel di Palestina, serta tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel hingga saat ini,” ujar Ibrahim.

Ibrahim menegaskan bahwa masyarakat Indonesia telah berhasil mendirikan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, melalui berbagai inisiatif dari lembaga-lembaga sosial, kemanusiaan, zakat, infak, serta sedekah dan wakaf, juga dari organisasi Islam dan filantropi Islam.

100 orang dari Gaza tersebut dijadwalkan akan bergabung dalam program percontohan yang bertujuan untuk mendorong migrasi sukarela warga Palestina dari Jalur Gaza.