Serunya Pengalaman Mudik 2025
TAK ADA KAPAL PELNI, KAPAL PERANG PUN JADI
Mudik ke kampung halaman dengan pesawat? Biasa
Mudik dengan kereta, mobil atau bus? Juga biasa
Mudik berlayar kapal laut? Sudah biasa
Mudik naik kapal perang? Tidak biasa.
Begitu ada tawaran program mudik gratis 2025 dengan kapal perang milik TNI Angkatan Laut, langsung di iyakan. Setidaknya saya ingin merasakan sensasi perjalanan mudik lebaran naik kapal perang.Rutenya: Jakarta-Semarang-Surabaya.
Waktu dinanti tiba. Hari itu, Kamis (27/3/2025) di markas Kolinlamil (komando lintas laut militer) Tanjung Priok, Jakarta Utara, matahari baru terbit. Namun tak secerah biasanya, tertutup awan mendung. Aroma bau tanah menyengat. Aspal dan rumput lapangan di lokasi itu masih basah habis diguyur hujan ringan tadi subuh.
Dari kejauhan, terlihat pemandangan rombongan pemudik dan sepeda motor bergerak menuju posisi kapal perang republik Indonesia (KRI) Banjarmasin 592 yang bersandar di tepi dermaga. Kami naik dan masuk ke mulut pintu besar dilambung bagian tengah kapal perang buatan PT PAL Indonesia tahun 2006 itu. Berbadan jumbo dengan bobot 7.300 ton. Panjangnya 125 meter, lebar 22 meter dan tinggi 56 meter.
“Siapkan mental naik kapal perang,” bisik rekan pemudik kepada saya yang baru pertama kali naik kapal perang. Dia seolah ingin mengingatkan perbedaan dengan kapal lainnya. Misalnya kapal penumpang milik PT Pelni atau kapal fery ro-ro yang biasa mengangkut kendaraan dan orang.
Warning bersifat psikis itu terkikis. Ternyata saya dan rombongan ribuan pemudik disambut ramah kru kapal yang rata-rata prajurit-kebanyakan dari kowal (korps wanita angkatan laut). Mereka terlihat sigap dan cekatan merespon setiap pertanyaan, keluhan, maupun curhatan pemudik. Tak ada kesan formal ala tentara. Satu per satu pemudik diberi kupon makan dan sepeda motor dicek lalu diarahkan ke tempat yang sudah disiapkan berdasarkan rute tujuan. Diparkir dengan rapi. Pun proses loadingnya lancar.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan