Menhub : Penurunan Jumlah Pemudik Bukan Indikasi Ekonomi Lemah
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa penurunan jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah sebesar 4,6 persen tidak bisa langsung diartikan sebagai tanda pelemahan ekonomi nasional. Menurutnya, penurunan tersebut tidak cukup signifikan untuk menjadi indikasi adanya pelemahan ekonomi.
“Kalau saya ingin menyampaikan, mohon maaf kalau saya sedikit agak berbeda bahwa karena kami melihat penurunannya hanya sebesar 4,6 persen, saya rasa akan terlalu too early (terlalu awal), to jump conclusion (menyimpul) bahwa itu adalah indikasi ke ekonomi melemah,” kata Menhub, seusai menghadiri acara Halal Bihalal dan Evaluasi Angkutan Lebaran 2025, dikutip dari Republika.co.id, Sabtu (12/4/2025).
Dudy menyatakan bahwa penurunan jumlah pemudik yang hanya mencapai angka satu digit tersebut tidak cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa daya beli masyarakat sedang menurun secara signifikan.
“Saya rasa angkanya masih single digit, jadi saya tidak ingin berkesimpulan, karena angkanya penurunannya hanya 4,6 persen,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa perlu ada kajian lebih mendalam untuk mengetahui apakah penurunan tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi atau karena preferensi masyarakat yang memilih untuk merayakan Lebaran di kota domisili mereka.
“Kami belum melihat apakah memang itu indikasinya (penurunan daya beli masyarakat) atau memang masyarakat hanya ingin berlebaran di Jakarta saja,” ucapnya.
Kementerian Perhubungan akan terus memantau berbagai indikator terkait sebelum menarik kesimpulan mengenai penyebab penurunan angka pemudik Lebaran tahun ini.
“Masih banyak hal yang harus kita gali lagi sehingga saya mengatakan bahwa too early (terlalu awal) untuk menyimpulkan bahwa penurunan itu karena masalah ekonomi karena memang angkanya hanya sekitar 4,6 persen,” ucapnya.
Kementerian Perhubungan mencatat bahwa jumlah orang yang melakukan perjalanan dalam dan antarprovinsi di seluruh Indonesia pada Lebaran 2025 mencapai sekitar 154,6 juta orang, turun 4,69 persen dibandingkan dengan angka pada tahun 2024 yang mencapai 162,2 juta orang.

Tinggalkan Balasan