Struktur Organisasi PAFI

Struktur Organisasi PAFI terdiri dari beberapa tingkatan sebagai berikut:

  1. Pengurus Pusat: Merupakan level nasional yang bertugas mengoordinasikan seluruh kegiatan PAFI di Indonesia. Pengurus Pusat bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan, merencanakan, dan mengembangkan organisasi.
  2. Pengurus Daerah: Pengurus di tingkat daerah bertugas melaksanakan program yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat serta mengkoordinasikan kegiatan di tingkat provinsi.
  3. Pengurus Cabang: Berada di tingkat kabupaten atau kota, pengurus cabang bertanggung jawab untuk melaksanakan program kerja dan memberikan dukungan kepada anggota di wilayah ter sebut.

Sejarah Singkat PAFI

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan pada tahun 1946, tepat enam bulan setelah Indonesia merdeka. PAFI merupakan organisasi yang menaungi tenaga farmasi di seluruh Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, PAFI terus memperbarui standar profesi dan pelayanan farmasi, menjadikannya salah satu pilar utama dalam sistem kesehatan di Indonesia.

Tujuan Utama PAFI

PAFI memiliki tujuan utama yang menjadi dasar bagi seluruh aktivitas organisasi, yaitu:

  1. Meningkatkan Kompetensi Anggota: PAFI bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anggotanya memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai melalui program, seminar, dan sertifikasi. Fokus dari tujuan ini adalah pada peningkatan profesionalisme agar tenaga farmasi dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
  2. Melindungi Kesejahteraan dan Hak Tenaga Farmasi: PAFI berfungsi sebagai wadah untuk memperjuangkan hak-hak anggotanya, termasuk advokasi kebijakan yang mendukung kesejahteraan tenaga farmasi serta perlindungan hukum dalam menjalankan tugas mereka.
  3. Mendukung Sistem Kesehatan Nasional: PAFI aktif menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan nasional. PAFI mendukung berbagai program, seperti kampanye kesehatan, pengelolaan obat, dan edukasi.
  4. Mengedukasi Masyarakat tentang Penggunaan Obat: PAFI memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara penggunaan obat yang benar, efek samping yang mungkin timbul, serta pentingnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.