“Saya ngerasa kan udah lulus ya. Kalau misalkan enggak ada perpisahan kita tuh enggak bisa kumpul bareng atau rasain gimana-gimana kumpulnya interaktif sama teman-teman itu pak,” ujar remaja tersebut

Diketahui pula bahwa keluarga Aura sebelumnya merupakan korban dari penggusuran yang terjadi di bantaran kali. Dalam konteks itu, Dedi menyinggung mengenai gaya hidup keluarga tersebut yang menurutnya tidak sejalan dengan kondisi keuangan mereka.

Ia juga menyatakan bahwa ada permintaan dari warga untuk mendapatkan rumah pengganti pasca penggusuran.

“Saya balik, tinggal di tanah orang lain harus bayar enggak sama yang punya tanah? Kalau saya balik nuntut, pemdanya nya suruh minta tagihan dihitung beberapa tahun ke belakang bayar tiap tahun,” ujar Dedi.

“Bapak kan bisa lihat dulu latar belakang saya, saya miskin atau gak, mampu bayar atau enggak,” jawab Aura.

“Kamu miskin enggak?” tanya Dedi.

“Iya, saya mengakui,” jawab Aura.

“Kenapa miskin pengen hidup bergaya, sekolah harus ada perpisahan? kan kamu merasa miskin. Kenapa orang miskin gak merasa prihatin?” ujar Dedi.

YouTube player