Bone, Rakyat News – Bupati Bone non aktif, hadiri acara deklarasi Kerukunan Keluarga Besar Bontocani(KKBC). Kegiatan tersebut digelar di gedung Training Centre Universitas Islam Negeri Makassar, mingggu (18/02)

Sedianya Andi Fashar, diundang sebagai narasumber dalam acara dialog pembangunan tersebut. Justru lebih awal datang membawa sambutan dan membuka secara resmi acara dialog. Dalam sambutannya A Fashar, menyampaikan bahwasanya sempat berpikir tidak bisa hadir mengingat padatnya jadwal dan kehati-hatiannya terhadap aturan Bawaslu. Namun keberadaan Andi Irwandi disebutnya ssngat mempengaruhi keputusannya untuk tetap hadir menyaksikan deklarasi tersebut.

“Sejujurnya, semalam saya 90% memastikan tak hadiri acara ini, yang pertama padat agenda dan kedua saya sangat hati-hati berstatus sebagai Bupati non aktif per tanggal 15 kemaren. Tetapi keberadaan Andi Irwandi dan Pak Amin membuat saya berbalik arah dan hadir, hampir saya menyesal karenanya”, terangnya sambil terkekeh.

Sementara Andi Irwandi dikonfirmasi setelah acara, membenarkan ada komunikasi antara dirinya dengan A Fashar untuk memintanya hadir. Menurut Irwandi, hal itu penting mengingat pengalamannya sebagai birokrat sangat penting untuk memberi wejangan dalam hal pembangunan Bontocani.

Baca Juga:
Selamat Berkongres Kepmi Bone Ke XIX
Panutan Jaman Now, Jendral M Yusuf Layak Menjadi Pahlawan Nasional
Andi Irwandi Natsir Lakukan Monitoring dan Evaluasi Realisasi Program SKPD

“Iya saya sempat kontekan dengan Pg Baso, dan beliau sampaikan akan hadir, ini juga tak lepas dari kinerja panitia, yang telah menyampaikan undangan dengan baik dan intens berkomunikasi, saya hanya follow up dan alhamdulillah beliau hadir”, tutur Irwandi merendah.

Sementara ketua panitia kegiatan Andi Rafiuddin juga mengakui, bahwasanya dirinya sebagai ketua panitia tak pernah berhenti untuk berkomunikasi untuk minta A Fashar hadir.

“Disini, tak ada agenda kampanye. Kita hanya sangat berharap beliau datang dan memberi wejangan sebagai birokrat yang sukses”, tutur Rafi menjelaskan.

Deklarasi tersebut, menyepakati memilih satu formatur dari perwakilan masing-masing desa. Selanjutnya 11 perwakilan desa tersebut berembuk untuk menunjuk satu koordinator dan menyusun struktur untuk melakukan pelantikan.