RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) mengungkap adanya dugaan sindikat kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer–Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025.

Temuan ini melibatkan bukan hanya peserta yang menggunakan jasa joki, tetapi juga dugaan keterlibatan oknum admin teknologi informasi (IT) dalam jaringan kecurangan yang terorganisir, diduga berkaitan dengan lembaga bimbingan belajar (bimbel).

Kepala Bidang Humas Unhas, Ishaq Rahman, menyatakan bahwa dua peserta teridentifikasi mengikuti ujian dengan menggunakan joki, sementara dua lainnya diduga kuat melakukan praktik serupa. Lebih mencengangkan, panitia juga menemukan indikasi pelanggaran serius dari sejumlah admin IT yang bertugas di ruang ujian.

“Ada dua kategori kejadian luar biasa. Yang pertama adalah pelaku joki. Kita mendapatkan ada dua peserta yang digantikan, dan dua lagi terindikasi kuat digantikan,” kata Ishaq dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025).

Menurutnya, sistem pengawasan yang ketat dan pemanfaatan infrastruktur pengamanan seperti CCTV memungkinkan panitia mendeteksi manuver kecurangan yang selama ini sulit dilacak. Salah satu modus yang diungkap adalah penginstalan aplikasi ilegal di komputer peserta ujian.

“Admin IT itu kan ada dua, yaitu IT server dan IT ruang. Dari hasil penelusuran CCTV, ada indikasi bahwa admin IT ruang menginstal aplikasi yang seharusnya tidak boleh ada. Aplikasi tersebut membuat komputer peserta bisa dikendalikan dari luar,” ungkap Ishaq.

Lebih lanjut, Ishaq menyebut, beberapa admin IT telah menjalani pemeriksaan intensif karena kuatnya dugaan mereka terlibat bukan sekadar pelanggaran teknis, tapi juga tindak pidana. Kasus ini saat ini sedang ditangani pihak kepolisian.

“Tindakannya sudah masuk ranah pidana, sehingga kami serahkan ke pihak berwajib untuk penanganan lebih lanjut. Saat ini proses penyidikan masih berlangsung,” imbuhnya.

YouTube player